Istighotsah
SEMAR no 3.70 telah dilaksanakan pada hari Selasa Wage , 24-04-2018
dengan imam tokoh agama dari dusun KWANGEN. Hadir sekitar 20 peserta dari dusun
lain yaitu JUNWATU, BABADAN BUNDER, BABADAN SAMBEN, KENEP
PELAKSANAAN KEGIATAN
dimulai pukul 19.30 s.d 22.00
LOKASI KEGIATAN :
Tengah Masjid
0. PRA ACARA
KHUSUSON AHLI QUBUR : BPK. JUMALI, ARIS
KHUSUSON AHLI QUBUR : BPK. JUMALI, ARIS
1. ACARA
1. ISTIGHOTSAH
- ISTIGHOTSAH : H. MUFID
- YASIN : BPK. JUMALI
- TAHLIL : BPK. JUMALI
- DOA : UST. A. SUYONO setelah acara selesai.
2. RISMA (REHAT, INFORMASI, SHARING, MAJELIS TA'LIM)
- REHAT : hidangan ala kadarnya oleh KASUN KWANGEN BPK. YANI P.
- INFORMASI :
- SEKRETARIAT :
- Program Ramadhan & Idul Fitri
- Istighotsah tetap dilaksanakan sesuai jadwal
- Shalat Idul Fitri 1439 H. insya Allah akan dilaksanakan sesuai program.
- Program Idul Fitri & Idul Adha
- Khotib Idul Fitri : Ust. Abdullah Sattar, S.Ag., M.Fil I
- Khotib Idul Adha : Ust. H. Abdul Hakim, SE., M.E.I
- BENDAHARA :
- Ucapan terima kasih
- Pemasukan dari khususon
- Pemasukan dari donatur
- Pemasukan dari KOTAK AMAL UTAMA
- Saldo Akhir
- Laporan rinci akan disampaikan di Buletin Al Jamii' Edisi April 2018.
- INFORMASI PEMBANGUNAN :
- Persiapan pengedekan serambi
- Penyelesaian pemasangan dinding sekitar imaman.
MAJELIS TA'LIM
Majelis ta'lim malam itu membahas tentang hadits tentang 3 hal pilihan.
Di dalam hadis riwayat Baihaqy, Malaikat Jibril as., menyampaikan pesan Allah SWT tentang beberapa kunci mensikapi hidup di dunia kepada Rasulullah SAW agar diteruskan kepada seluruh ummat Rasulullah SAW (termasuk kita sekalian):
Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbub
Sebagai analogi dicontohkan kisah Nabi Sulaiman alaihi salam.
Kisah tersebut diceritakan dalam Kitab Durrotun Naashihiin Fii Al-Wa’izhin Wa Al-Irsyad, karya Syekh ‘Utsman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakir Al-Khowbawiy. Beliau merupakan ulama yang hidup pada tahun 13 Hijriyah.
Nabi Sulaiman pernah memohon kepada Allah untuk mengizinkannya memberi makan semua makhluk hidup di bumi. Namun Allah tidak langsung mengabulkan doa Nabi Sulaiman dan menjawab, “Sungguh, engkau (Nabi Sulaiman) tidak akan mampu.”
Namun, Nabi Sulaiman tidak menyerah begitu saja, beliau kembali mengajukan permohonan kepada Allah, hingga akhirnya Allah mengabulkan doa Nabi Sulaiman untuk memberi makan seluruh makhluk hidup di dunia ini.
Setelah itu, mulailah Nabi Sulaiman memerintahkan para pasukannya, mulai dari manusia, hingga jin untuk memberitahu kepada seluruh makhluk hidup di bumi untuk menghadiri undangan jamuan makannya.
Menurut cerita dalam kitab tersebut, makanan yang disajikan Nabi Sulaiman memiliki panjang setara dengan satu bulan perjalanan, begitupun dengan lebarnya. Lalu Allah bertanya kepada Nabi Sulaiman, “Makhluk manakah yang akan memulai (memakan hidangan yang kamu sediakan)?” Nabi Sulaiman menjawab, “Mereka yang mendarat di darat dan di laut.”
Kemudian dengan kekuasan-Nya, Allah memerintahkan satu makhluk besar dari golongan ikan untuk pertama kali menyantap makanan yang disajikan Nabi Sulaiman.
Alangkah terkejutnya Nabi Sulaiman ketika melihat satu ikan besar itu melahap semua hidangan yang sudah disediakannya. Ikan itu kemudian berkata, “Hai Sulaiman, kenyangkanlah perutku, kini aku masih merasa lapar.”
Seketika itu pula, Nabi Sulaiman langsung bersujud sambil menangis kepada Allah memohon ampunan karena merasa sombong dan merasa mampu memberi makan semua makhluk hidup. Satu ikan saja ternyata masih belum cukup.
Pelajaran yang bisa diambil dari kisah Nabi Sulaiman ini mengingatkan kita bahwa Allah itu benar-benar Maha Kaya, dan tidak ada yang bisa menandingi kekayaan Allah SWT. Bahkan, kekayaan Nabi Sulaiman saja tidak sanggup untuk membuat kenyang satu ekor ikan pun yang merupakan makhluk ciptaan Allah.
Sementara Allah setiap harinya memberikan rizki dan makanan kepada semua makhluk hidup yang jumlahnya tak terhingga.
Jadi, apa yang bisa kita sombongkan di depan Allah?
Setelah sharing acara ditutup dengan doa Kafaratul majelis & sholawat.
Di dalam hadis riwayat Baihaqy, Malaikat Jibril as., menyampaikan pesan Allah SWT tentang beberapa kunci mensikapi hidup di dunia kepada Rasulullah SAW agar diteruskan kepada seluruh ummat Rasulullah SAW (termasuk kita sekalian):
Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbub
Di dalam hadis riwayat
Baihaqy, Malaikat Jibril as., menyampaikan pesan Allah SWT tentang
beberapa kunci mensikapi hidup di dunia kepada Rasulullah SAW agar
diteruskan kepada seluruh ummat Rasulullah SAW (termasuk kita sekalian):
Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbub
Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbub
Di dalam hadis riwayat
Baihaqy, Malaikat Jibril as., menyampaikan pesan Allah SWT tentang
beberapa kunci mensikapi hidup di dunia kepada Rasulullah SAW agar
diteruskan kepada seluruh ummat Rasulullah SAW (termasuk kita sekalian):
Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbub
Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbub
Di dalam hadis riwayat
Baihaqy, Malaikat Jibril as., menyampaikan pesan Allah SWT tentang
beberapa kunci mensikapi hidup di dunia kepada Rasulullah SAW agar
diteruskan kepada seluruh ummat Rasulullah SAW (termasuk kita sekalian):
Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbub
Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbub
Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbub
"Isy ma syi'ta fainnaka Mayyitun, Wahbib ma syi'ta fainnaka Mufarroquhu, Wa'mal ma syi'ta fainnaka Majziyun bihi"
(hiduplah sesuka hatimu tetapi (ingat) engkau pasti akan mati.Cintailah siapa pun yang ingin engkau cintai,tetapi (ingat) engkau pasti akan berpisah darinya.Berbuatlah sesuka hatimu,tetapi (ingat) engkau pasti akan mendapatkan balasannya)Sebagai analogi dicontohkan kisah Nabi Sulaiman alaihi salam.
Kisah tersebut diceritakan dalam Kitab Durrotun Naashihiin Fii Al-Wa’izhin Wa Al-Irsyad, karya Syekh ‘Utsman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakir Al-Khowbawiy. Beliau merupakan ulama yang hidup pada tahun 13 Hijriyah.
Nabi Sulaiman pernah memohon kepada Allah untuk mengizinkannya memberi makan semua makhluk hidup di bumi. Namun Allah tidak langsung mengabulkan doa Nabi Sulaiman dan menjawab, “Sungguh, engkau (Nabi Sulaiman) tidak akan mampu.”
Namun, Nabi Sulaiman tidak menyerah begitu saja, beliau kembali mengajukan permohonan kepada Allah, hingga akhirnya Allah mengabulkan doa Nabi Sulaiman untuk memberi makan seluruh makhluk hidup di dunia ini.
Setelah itu, mulailah Nabi Sulaiman memerintahkan para pasukannya, mulai dari manusia, hingga jin untuk memberitahu kepada seluruh makhluk hidup di bumi untuk menghadiri undangan jamuan makannya.
Menurut cerita dalam kitab tersebut, makanan yang disajikan Nabi Sulaiman memiliki panjang setara dengan satu bulan perjalanan, begitupun dengan lebarnya. Lalu Allah bertanya kepada Nabi Sulaiman, “Makhluk manakah yang akan memulai (memakan hidangan yang kamu sediakan)?” Nabi Sulaiman menjawab, “Mereka yang mendarat di darat dan di laut.”
Kemudian dengan kekuasan-Nya, Allah memerintahkan satu makhluk besar dari golongan ikan untuk pertama kali menyantap makanan yang disajikan Nabi Sulaiman.
Alangkah terkejutnya Nabi Sulaiman ketika melihat satu ikan besar itu melahap semua hidangan yang sudah disediakannya. Ikan itu kemudian berkata, “Hai Sulaiman, kenyangkanlah perutku, kini aku masih merasa lapar.”
Seketika itu pula, Nabi Sulaiman langsung bersujud sambil menangis kepada Allah memohon ampunan karena merasa sombong dan merasa mampu memberi makan semua makhluk hidup. Satu ikan saja ternyata masih belum cukup.
Pelajaran yang bisa diambil dari kisah Nabi Sulaiman ini mengingatkan kita bahwa Allah itu benar-benar Maha Kaya, dan tidak ada yang bisa menandingi kekayaan Allah SWT. Bahkan, kekayaan Nabi Sulaiman saja tidak sanggup untuk membuat kenyang satu ekor ikan pun yang merupakan makhluk ciptaan Allah.
Sementara Allah setiap harinya memberikan rizki dan makanan kepada semua makhluk hidup yang jumlahnya tak terhingga.
Jadi, apa yang bisa kita sombongkan di depan Allah?
Setelah sharing acara ditutup dengan doa Kafaratul majelis & sholawat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar