Welcome

SELAMAT DATANG-AHLAN WA SAHLAN - SUGENG RAWUH - WELCOME to my blog https://www.masjiddesajunwangi.blogspot.com/ TERIMA KASIH-SYUKRON-MATUR NUWUN-THANK YOU
Copyright#SPPMJJ@2021
Tampilkan postingan dengan label REFERENSI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label REFERENSI. Tampilkan semua postingan

Selasa, 26 Maret 2019

NIAT ZAKAT FITRAH

Seluruh amal ibadah harus melibatkan niat. Bukan hanya ibadah wajib tapi juga ibadah sunnah. Niat merupakan bagian dari penentu sah atau tidaknya suatu amalan. Tak terkecuali pada pelaksanaan zakat fitrah yang wajib ditunaikan oleh setiap individu Muslim, baik laki-laki, perempuan, dewasa, anak-anak, merdeka, atapun hamba sahaya.

Niat adalah iktikad tanpa ragu untuk melaksanakan sebuah perbuatan. Meski niat adalah urusan hati, melafalkannya (talaffudh) akan membantu seseorang untuk menegaskan niat tersebut. Talaffudh berguna dalam memantapkan iktikad karena niat terekspresi dalam wujud yang konkret, yaitu bacaan atau lafal.

Berikut beberapa lafal niat zakat fitrah dalam bahasa Arab:

Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri

ﻧَﻮَﻳْﺖُ أَﻥْ أُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻧَﻔْسيْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri, fardu karena Allah Ta‘âlâ.”


Niat Zakat Fitrah untuk Istri
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِﻋَﻦْ ﺯَﻭْﺟَﺘِﻲْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku, fardu karena Allah Ta‘âlâ.”

Niat Zakat Fitrah untuk Anak Laki-laki
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻭَﻟَﺪِﻱْ ... ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-lakiku…. (sebutkan nama), fardu karena Allah Ta‘âlâ.”

Niat Zakat Fitrah untuk Anak Perempuan
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِﻋَﻦْ ﺑِﻨْﺘِﻲْ ... ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuanku…. (sebutkan nama), fardu karena Allah Ta‘âlâ.”

Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَنِّيْ ﻭَﻋَﻦْ ﺟَﻤِﻴْﻊِ ﻣَﺎ ﻳَﻠْﺰَﻣُنِيْ ﻧَﻔَﻘَﺎﺗُﻬُﻢْ ﺷَﺮْﻋًﺎ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku, fardu karena Allah Ta‘âlâ.”

Niat Zakat Fitrah untuk Orang yang Diwakilkan
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ (..…) ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk… (sebutkan nama spesifik), fardu karena Allah Ta‘âlâ.”
Saat menerima zakat fitrah, seorang penerima disunnahkan mendoakan pemberi zakat dengan doa-doa yang baik. Doa bisa dilafalkan dengan bahasa apa pun. Di antara contoh doa tersebut adalah seperti di bawah ini:

ﺁﺟَﺮَﻙ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺍَﻋْﻄَﻴْﺖَ، ﻭَﺑَﺎﺭَﻙَ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺍَﺑْﻘَﻴْﺖَ ﻭَﺟَﻌَﻠَﻪُ ﻟَﻚَ ﻃَﻬُﻮْﺭًﺍ

“Semoga Allah memberikan pahala atas apa yang engkau berikan, dan semoga Allah memberikan berkah atas harta yang kau simpan dan menjadikannya sebagai pembersih bagimu.”

sumber : nu.or.id

Kamis, 24 Januari 2019

JAS HIJAU

JAS HIJAU : Jangan Sampai Hilangkan Jasa Ulama'

HASAN AL BANNA


Hassan al-Banna yang lahir pada 14 Oktober 1906 di Mahmudiyya, Mesir (utara-barat dari Kairo). adalah seorang guru dan seorang reformis Mesir sosial dan politik Islam, yang terkenal karena mendirikan Ikhwanul Muslimin, salah satu dari abad ke-20 terbesar dan paling berpengaruh organisasi Islam revivalis. Kepemimpinan Al-Banna adalah penting bagi pertumbuhan persaudaraan selama tahun 1930-an dan 1940-an. Ketika Hassan al-Banna berusia dua belas tahun, ia mulai terbiasa mendislipinkan kegiatannya menjadi empat; siang hari di pergunakanya untuk menuntut ilmu di sekolah, kemudian belajar membuat dan membetulkan jam dengan orang tua nya hingga sore, waktu sore hingga menjelang tidur ia gunakan untu mengulang kembali pelajaran sekolah.sementara membaca dan mengulang-ulang hafalan al-qur'an ia lakukan seusai salat shubuh. Jadi tidak mengherankan bila Hassan Al-Banna mencetak prestasi-prestasi gemilang di kemudian hari. Pada usia 14 tahun, Hassan Al-Banna telah menghafal seluruh Al-Qur'an. Hassan Al-Banna lulus dari sekolahnya dengan predikat terbaik dan nomor lima terbaik di seluruh mesir. Pada usia 16 tahun ia telah menjadi mahasiswa di perguruan tinggi Darul Ulum. Demikianlah sederet prestasi Hassan kecil. Ayahnya, Syaikh Ahmad al-Banna, adalah seorang imam lokal yang dihormati dan guru masjid dari ritus Hanbali. Ia belajar di Al-Azhar University (Lia 24, 1998). Dia menulis dan berkolaborasi pada buku-buku tentang tradisi Islam, dan juga memiliki toko di mana ia memperbaiki jam tangan dan menjual gramophones. Meskipun Syaikh Ahmad Al Banna dan istrinya memiliki beberapa properti, mereka tidak kaya dan harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup, terlebih setelah mereka pindah ke Kairo pada tahun 1924. Seperti kebanyakan orang lainnya, mereka menemukan bahwa belajar Islam dan kesalehan tidak lagi sangat dihargai di ibukota (akibat paham sekuler yang begitu kuat saat itu, yang dibawa oleh kolonial inggris untuk merobohkan semangat kaum muslimin), dan bahwa keahlian tidak bisa bersaing dengan industri berskala besar.
Berdirinya organisasi ikhwaul muslimin bertepatan dengan tanggal 20/maret/1928. Bersama keenam temannya, Hassan Al-Banna mendirikan organisasi ini(ikhwanul muslimin) di kota ismailiyah.
Pertumbuhan masyarakat terutama diucapkan setelah Al-Banna dipindahkan kantor pusatnya ke Kairo pada tahun 1932. Faktor paling penting yang membuat ekspansi ini dramatis mungkin adalah kepemimpinan organisasi dan ideologis yang disediakan oleh Al-Banna. Dalam Ismailia, di samping kelas hari, dia melakukan niatnya memberi kuliah malam kepada orangtua muridnya. Dia juga berkhotbah di masjid, dan bahkan di warung kopi. Pada awalnya, beberapa pandangannya tentang poin yang relatif kecil dari praktik Islam menyebabkan perbedaan pendapat yang kuat dengan elit agama setempat, dan ia mengadopsi kebijakan menghindari kontroversi agama. Dia terkejut oleh banyak tanda-tanda mencolok dominasi militer dan ekonomi asing di Isma'iliyya: kamp-kamp militer Inggris, bidang pelayanan umum yang dimiliki oleh kepentingan asing, dan tempat tinggal mewah dari karyawan asing dari Terusan Suez Perusahaan, sebelah jorok tempat tinggal dari pekerja Mesir.
Dia berusaha untuk membawa perubahan, dia berharap untuk melalui lembaga-gedung, aktivisme tanpa henti di tingkat akar rumput, dan bergantung pada komunikasi massa.Dia melanjutkan untuk membangun sebuah gerakan massa yang kompleks yang menampilkan struktur pemerintahan canggih; bagian yang bertanggung jawab untuk melanjutkan nilai-nilai masyarakat di kalangan petani, buruh, dan profesional; unit dipercayakan dengan fungsi-fungsi kunci, termasuk propagasi pesan, penghubung dengan dunia Islam, dan tekan dan terjemahan, dan komite khusus untuk urusan keuangan dan hukum.
Dalam penahan ini organisasi ke dalam masyarakat Mesir, Al-Banna mengandalkan jaringan sosial yang sudah ada (ikhanul muslimin), khususnya yang dibangun di sekitar masjid, asosiasi kesejahteraan Islam, dan kelompok-kelompok lingkungan. Tenun ini ikatan tradisional menjadi struktur khas modern pada akar kesuksesannya. Langsung terpasang bagi persaudaraan, dan makan ekspansi, dilakukan berbagai usaha, klinik, dan sekolah. Selain itu, anggota yang berafiliasi dengan gerakan melalui serangkaian sel, usar revealingly disebut families tunggal: usrah. Materi, dukungan sosial dan psikologis yang diberikan instrumental sehingga kemampuan gerakan untuk menghasilkan loyalitas yang sangat besar di antara para anggotanya dan untuk menarik anggota baru. Layanan dan struktur organisasi masyarakat sekitar yang dibangun tersebut dimaksudkan untuk memungkinkan individu untuk berintegrasi ke dalam pengaturan jelas Islam, prinsip-prinsip sendiri dibentuk oleh masyarakat.
Berakar dalam Islam, pesan Al-Banna ditangani masalah termasuk kolonialisme, kesehatan masyarakat, kebijakan pendidikan, manajemen sumber daya alam, Marxisme, kesenjangan sosial, nasionalisme Arab, kelemahan dunia Islam di kancah internasional, dan konflik yang berkembang di Palestina. Dengan menekankan keprihatinan yang menarik berbagai konstituen, Al-Banna mampu merekrut dari antara bagian-lintas masyarakat Mesir - meskipun pegawai negeri modern-berpendidikan, karyawan kantor, dan profesional tetap dominan di kalangan aktivis organisasi dan pengambil keputusan. Al-Banna juga aktif dalam menentang imperialisme Inggris di Mesir. Selama Perang Dunia II, ia sempat ditangkap oleh pemerintah pro-Inggris, yang melihatnya sebagai subversif.
Antara 1948 dan 1949, tidak lama setelah masyarakat mengirim relawan untuk bertempur dalam perang di Palestina, konflik antara monarki dan masyarakat mencapai puncaknya. Prihatin dengan meningkatnya ketegasan dan popularitas persaudaraan, serta dengan desas-desus bahwa itu merencanakan kudeta, Perdana Menteri Mahmoud sebuah-Nukrashi Pasha bubar itu pada bulan Desember 1948. Aktivis organisasi yang ditangkap dan puluhan anggotanya yang dikirim ke penjara. Kurang dari tiga minggu kemudian, perdana menteri dibunuh oleh seorang anggota persaudaraan, Abdul Majid Hasan Ahmad.
Setelah pembunuhan itu, Al-Banna segera mengeluarkan pernyataan mengutuk pembunuhan itu, yang menyatakan teror yang bukan cara yang bisa diterima dalam Islam. Hal ini pada gilirannya mendorong pembunuhan Al-Banna. Pada tanggal 12 Februari 1949 di Kairo, Al-Banna di kantor pusat Jamiyyah al-Shubban al-Muslimin dengan saudaranya iparnya Abdul Karim Mansur untuk bernegosiasi dengan Menteri Zaki Ali Basha yang mewakili pihak pemerintah. Menteri Zaki Ali Basha tidak pernah tiba. 5 jam malam Al-Banna dan saudaranya iparnya memutuskan untuk pergi. pembunuhan itu terjadi ketika Al-Banna dan saudaranya sedang menunggu taksi.
Saat mereka berdiri menunggu taksi, mereka ditembak oleh dua orang. Al-Banna terkena tujuh tembakan. Laterwards, dia dibawa ke rumah sakit dan mereka telah menerima perintah dari monarki untuk tidak memberinya perawatan di mana ia meninggal kematian lambat dari luka-luka, Hassan Al-Banna menyadari bahwa mereka telah diperintahkan untuk tidak memperlakukan dia dan dia membuat 3 doa terhadap Monarki. Hassan Al-Banna wafat pada tanggal 12 Februari 1949.
Hassan al-Banna dikenal memiliki dampak yang besar dalam pemikiran Islam modern. Dia adalah kakek dari Tariq Ramadan dan kakak Gamal al-Banna. Untuk membantu menguduskan tatanan Islam, al-Banna menyerukan melarang semua pengaruh Barat dari pendidikan dan memerintahkan semua sekolah dasar harus menjadi bagian dari masjid. Dia juga menginginkan larangan partai politik dan lembaga demokrasi lainnya dari Syura (Islam-dewan) dan ingin semua pejabat pemerintah untuk memiliki belajar agama sebagai pendidikan utama. 

KATA-KATA MUTIARA :

Dakwah kami lebih terang dari sinar mentari, lebih jelas dari cahaya fajar pagi dan lebih benderang dari putihnya siang hari.


Iman takkan punya arti bila tidak disertai amal. Akidah takkan memberi manfaat disertai amal. Akidah takkan memberi manfaat bila tidak mendorong penganutnya untuk berbuat dan berkorban demi menjelmakannya menjadi kenyatan.


Kekuatan dan kelemahan, keremajaan dan ketuaan suatu bangsa, hakikatnya sama dengan kekuatan dan kelemahan, keremajaan dan ketuaan seseorang.


Tabir yang memisahkan antara kami dengan keberhasilan hanyalah keputusasaan, jika harapan tertanam kuat dalam diri maka dengan izin Allah kita akan mencapai banyak kebaikan.
Tiga modal utama untuk mencapai tujuan: manhaj yang benar, pendukung yang beriman, pemimpin yang kuat dan terpercaya.


Ayat-ayat Allah dan Hadits-hadits Rasul saw tentang pendidikan dan pembangunan umat menjelang kehancurannya, kisah-kisah kehancuran dan kebangunan umat-umat terdahulu yang banyak tertera di dalamnya, terus mengajak kita senantiasa memiliki harapan besar dan menunjukkan kepada kita jalan lurus menuju kebangkitan


Pejuang muslim adalah seorang guru, yang mestinya memiliki semua sifat yang ada pada seorang guru: cahaya, hidayah, rahmat, dan kelemahlembutan.


Tujuan adalah dasar yang mendorong langkah kita disepanjang perjalanan.


Kekuatan jiwa itu terekspresikan dalam tekad membaja yang tak pernah melemah, kesetiaan teguh yang tidak tersusupi penghianatan, pengorbanan yang tidak terbatasi oleh keserakahan dan kekikiran, pengetahuan dan keyakinan, serta penghormatan yang tinggi terhadap ideologi yang diperjuangkan


Sistem pendidikan harus dibangun diatas kerangka kuat yang memungkinkan generasi muda memiliki imunitas keislaman, kesempurnaan akhlak, pengetahuan memadai tentang ajaran agam mereka, dan kebanggaan terhadap kejayaan peradabannya yang agung.


Kenyataan hari ini adalah mimpi kemarin dan mimpi hari ini adalah kenyataan hari esok.


Jika generasi hari ini adalah kekuatan bagi anda maka generasi esok adalah tanaman.


Masa yang paling rawan dalam kehidupan umat adalah ketika berlangsungnya masa peralihan.


Pemikiran akan mungkin berhasil diwujudkan manakala kuat rasa keyakinan kepadanya, ikhlas dalam berjuang di jalan-Nya, bersemangat dalam merealisasikannya, siap beramal dan berkorban demi menjelmakannya.


Kekuatan pertama sesungguhnya adalah iman, buah dari iman adalah kesatuan, dan produk dari kesatuan adalah kemenangan yang gilang gemilang.


Masyarakat tidak akan menjadi baik, kecuali jika ada keyakinan hati yang bangkit dari dalam jiwa, hingga merasa selalu di awasi oleh-Nya dan merasa terhormat dengan makrifat kepada-Nya.


Kalian adalah ruh baru yang mengalir ditubuh umat, dan ia akan menghidupkan umat ini dengan alqur’an. Kalian adalah cahaya baru menyemburat yang menyingkap tabir kegelapan meterialisme dan menggantikannya dengan makrifatullah. Kalian adalah suara yang menggema tinggi dan senantiasa menyandungkan dakwah rasullah saw.


Jika Allah memberi hidayah kepada suatu kaum, tentu dia mengilhamkan kaum itu untuk mewujudkannya


Kebahagiaan yang didambakan seluruh umat manusia sesungguhnya berpangkal dari dalam jiwa dan hati mereka. Maka penderitaan yang melingkupi dan menghantui mereka sebenarnya merupakan akibat dari musibah yang melanda hati dan jiwanya.


Tiada aturan dan ajaran yang dapat menjamin kebahagiaan jiwa manusia dan menunjukkan kepada mereka secara praktis jalan memeroleh kebahagiaan itu, selain ajaran islam yang suci karena sesuai fitrah manusia, jelas, dan aplikatif.


Barang siapa membunuh waktunya maka sama saja dengan membunuh dirinya sendiri karena waktu adalah kehidupan itu sendiri.


Jika jiwa manusia istiqomah dan jernih maka apa saja yang muncul darinya akan saleh dan indah.
Keadilan itu sesungguhnya bukan terletak pada teks dan perundang-undangan, tetapi pada jiwa sang hakim.


Asas kebaikan adalah kesucian jiwa, kejernihan hati, amal yang kontinu, berpaling dari ketergantungan kepada makluk, cinta karena Allah, dan keterikatan kepada kebaikan.


Ketokohan sesunggunya akan diuji dengan kesabaran, ketabahan, kesungguhan, dan kontiinuitas amal.


Jangan sekali-kali melanggar aksioma alam, karena aksiom itulah yang menjadi pemenang. Namun pergunakan, manfaatkan, dan kendalikan arusnya. Jadikanlah sebagian darinya untuk mendayagunakan sebagian yang lain. Tunggulah saat kemenangan tiba maka sungguh ia tidaklah jauh darimu


Janganlah kalian sekali-kali menyia-nyiakan waktu meski sesaat tanpa diisi aktivitas.


Orang yang berbicara berbeda dengan orang yang bekerja. Orang bekerja berbeda dengan orang yang berjihad. Orang yang berjidah saja berbeda dengan orang yang berjihad secara produktif. Itulah aktifitas yang akan menghasilkan keuntungan besar dengan sedikit pengorbanan.


Barangsipa rajin bekerja maka beruntunglah ia. Namun, barang siapa dengan kerjanya tidak memberi pengaruh maka sekali-kali tidak memberi pengaruh pula kata-katanya.


Peringkat utama kekuatan adalah kekuatan akidah dan iman, kemudian kekuatan kesatuan dan persaudaraan, lalu kekuatan fisik dan senjata. Sebuah jamaah tidak dapat diakatakan kuat sebelum memiliki cakupan dari seluruh kekuatan itu.


Jika ada seorang pemabaru muslim yang sudah merasa puas hanya menjadi ahli ilmu dan penasihat, menetapkan keputusan hukum, menggelar kajian ushlul fiqih dan fiqih praktisnya, sementara ia membiarkan pemerintah memberlakukan hukum yang tidak diridhoi Allah. Dan mendorong rakyatnya untuk melanggar perintah-perintah-Nya maka suara sang pembaru itu laksana dilembah gersang.


Orang pintar adalah orang yang merenungkan suatu masalah sebelum terjadinya, lalu menyiapkan bekal untuk menghapinya.


Barangsiapa beranggapan bahwa agama khususnya Islam tidak memedulikan masalah politik tidak termasuk agenda perjuangannya maka sungguh ia telah menganiaya diri sendiri dan pengetahuannya.


Anda tidak akan menemukan sebuah sistem nilai, baik klasik maupun mutakhir, yang bersumber dari agama atau pikiran manusia, yang lebih baik dari sistem islam dalam mebahas sistem jihad, militer, dan mobilisasi massa, yakni menghimpunnya dalam suatu barisan demi mempertahankan kebenaran dengan segala kekuatannya


Perempuan adalah madrasah pertama yang membentuk dan memformat model generasi maka bagaimana pola pengarahan yang dirima seorang anak itulah yang menentukan perjalanan bangsa dan umat. Lebih dari itu, perempuan adalah orang pertama yang memberikan kontribusi dalam kehidupan pemuda dan bangsa


Apabila ada seseorang perempuan yang tampak dikurangi haknya dalam satu hal maka islam pasti menggantinya dengan yang lebih baik pada hal yang lain.


Seorang muslim tidak sempurnah islamnya, kecuali jika ia seorang politikus; mempunyai cara pandang yang jauh dan kepeduliaan yang besar terhadap umatnya.
Seorang akh belumlah dikatakan sebagai muslim yang benar hingga ia menerapkan hukum dan akhlak islam pada dirinya, serta menjaga batas-batas perintah Allah dan Rasul-Nya.


Kehancuran dalam membela kebanaran berarti keabadian yang hakiki tidak ada dakwah tanpa jihad dan tidak jihad tanpa pengorbanan.


Generasi muda adalah rahasia kehidupan bangsa-bangsa dan sumber kebangkitannya. Sejarah bangsa tidak lain addalah sejarah para kader yang berjiwa besar dan berkemauan kuat.


Agama adalah seberkas cahaya Allah yang menembus jiwa, menerangi kegelapan dan mencerahkan cakrawalanya. Jika ia telah tertanam kuat di dalam jiwa maka semua bakal disiapkan untuk menjadi tebusannya.


Berapa banyak kaum muslim yang tidak mengenal dakwah, bahkan membenci para da’i dan memerangi islam dengan berbagai macam metode yang tak pernah terlintas di benak setan sekalipun.

Senin, 01 Januari 2018

Doa Pamungkas. Ijazah Dari KH Suyuthi Banyuwangi.

Qabiltu Kyai


Ijazah lailaha illallah KH. Maimoen Zubair

Kelebihan Zikir Fii Kulli Lamhatin

لاَ اِلَهَ اِلاّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ فِي كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ عَدَدَ مَا وَسِعَهُ عِلْمُ اللهِ

"Tiada Tuhan selain Allah, Nabi Muhammad adalah utusan Allah, pada setiap pandangan dan nafas, sebanyak bilangan yang diliputi oleh ilmu Allah."

Telah ditulis oleh Syekh Ahmad ibn Idris di dalam sepucuk surat beliau:
"Sesungguhnya, kami telah mengambil tarekat ini dari guru kami Abdul Wahab, dan beliau telah mengambil dari Nabi Muhammad Saw. Dan aku pernah mendengar dia berkata", “Aku telah mendengar Rasulullah Saw bersabda, “Tiada aku melihat yang lebih bermanfaat daripada La ilaha illallahu muhammadur rasulullahi Sallallahu ‘alaihi wa sallam.”

Tetapi Syekh Ahmad ibn Idris telah mendapat keistimewaan brupa pngajaran dari Rasulullah Saw agar menambahkannya dengan “fi kulli lamhatin wa nafasin ‘adada ma wasi‘ahu ‘ilmullah.” Ini menyebabkan zikir itu berlipat ganda nilainya. Telah bercerita Syekh Ahmad ibn Idris: Pada suatu ketika, telah bersabda Rasulullah Saw, “La ilaha illallahu muhammadur rasulullahi fi kulli lamhatin wa nafasin ‘adada ma wasi‘ahu ‘ilmullah”. Telah aku simpan (yakni at-Tahlil al-Makhsus / az Zikr al-Makhsus) untukmu wahai Ahmad. Engkau tiada didahului oleh siapapun kepadanya.

Maka ajarkanlah ia kepada para sahabatmu supaya mreka dapat berlomba-lomba dengan orang-orang yang terdahulu (al-awa’il).” Syekh Ahmad ibn Idris Ra. brkata: Andai kata ada orang yg mengucapkan “La ilaha illallah muhammadur rasulullah” dari masa Saiyidina Àdam As hingga masa ditiupkan Sangka Kala, tapi ada seseorang yang membaca zikir fii kulli lamhatin satu kali saja, niscaya pahalanya melebihi pembacaan yang sblumnya itu.

Wallahu alam bishawab 
sumber
Kelebihan Zikir Fii Kulli Lamhatin

لاَ اِلَهَ اِلاّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ فِي كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ عَدَدَ مَا وَسِعَهُ عِلْمُ اللهِ

"Tiada Tuhan selain Allah, Nabi Muhammad adalah utusan Allah, pada setiap pandangan dan nafas, sebanyak bilangan yang diliputi oleh ilmu Allah."

Telah ditulis oleh Syekh Ahmad ibn Idris di dalam sepucuk surat beliau:
"Sesungguhnya, kami telah mengambil tarekat ini dari guru kami Abdul Wahab, dan beliau telah mengambil dari Nabi Muhammad Saw. Dan aku pernah mendengar dia berkata", “Aku telah mendengar Rasulullah Saw bersabda, “Tiada aku melihat yang lebih bermanfaat daripada La ilaha illallahu muhammadur rasulullahi Sallallahu ‘alaihi wa sallam.”

Tetapi Syekh Ahmad ibn Idris telah mendapat keistimewaan brupa pngajaran dari Rasulullah Saw agar menambahkannya dengan “fi kulli lamhatin wa nafasin ‘adada ma wasi‘ahu ‘ilmullah.” Ini menyebabkan zikir itu berlipat ganda nilainya. Telah bercerita Syekh Ahmad ibn Idris: Pada suatu ketika, telah bersabda Rasulullah Saw, “La ilaha illallahu muhammadur rasulullahi fi kulli lamhatin wa nafasin ‘adada ma wasi‘ahu ‘ilmullah”. Telah aku simpan (yakni at-Tahlil al-Makhsus / az Zikr al-Makhsus) untukmu wahai Ahmad. Engkau tiada didahului oleh siapapun kepadanya.

Maka ajarkanlah ia kepada para sahabatmu supaya mreka dapat berlomba-lomba dengan orang-orang yang terdahulu (al-awa’il).” Syekh Ahmad ibn Idris Ra. brkata: Andai kata ada orang yg mengucapkan “La ilaha illallah muhammadur rasulullah” dari masa Saiyidina Àdam As hingga masa ditiupkan Sangka Kala, tapi ada seseorang yang membaca zikir fii kulli lamhatin satu kali saja, niscaya pahalanya melebihi pembacaan yang sblumnya itu.

Wallahu alam bishawab
sumber
Kelebihan Zikir Fii Kulli Lamhatin

لاَ اِلَهَ اِلاّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ فِي كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ عَدَدَ مَا وَسِعَهُ عِلْمُ اللهِ

"Tiada Tuhan selain Allah, Nabi Muhammad adalah utusan Allah, pada setiap pandangan dan nafas, sebanyak bilangan yang diliputi oleh ilmu Allah."

Telah ditulis oleh Syekh Ahmad ibn Idris di dalam sepucuk surat beliau:
"Sesungguhnya, kami telah mengambil tarekat ini dari guru kami Abdul Wahab, dan beliau telah mengambil dari Nabi Muhammad Saw. Dan aku pernah mendengar dia berkata", “Aku telah mendengar Rasulullah Saw bersabda, “Tiada aku melihat yang lebih bermanfaat daripada La ilaha illallahu muhammadur rasulullahi Sallallahu ‘alaihi wa sallam.”

Tetapi Syekh Ahmad ibn Idris telah mendapat keistimewaan brupa pngajaran dari Rasulullah Saw agar menambahkannya dengan “fi kulli lamhatin wa nafasin ‘adada ma wasi‘ahu ‘ilmullah.” Ini menyebabkan zikir itu berlipat ganda nilainya. Telah bercerita Syekh Ahmad ibn Idris: Pada suatu ketika, telah bersabda Rasulullah Saw, “La ilaha illallahu muhammadur rasulullahi fi kulli lamhatin wa nafasin ‘adada ma wasi‘ahu ‘ilmullah”. Telah aku simpan (yakni at-Tahlil al-Makhsus / az Zikr al-Makhsus) untukmu wahai Ahmad. Engkau tiada didahului oleh siapapun kepadanya.

Maka ajarkanlah ia kepada para sahabatmu supaya mreka dapat berlomba-lomba dengan orang-orang yang terdahulu (al-awa’il).” Syekh Ahmad ibn Idris Ra. brkata: Andai kata ada orang yg mengucapkan “La ilaha illallah muhammadur rasulullah” dari masa Saiyidina Àdam As hingga masa ditiupkan Sangka Kala, tapi ada seseorang yang membaca zikir fii kulli lamhatin satu kali saja, niscaya pahalanya melebihi pembacaan yang sblumnya itu.

Wallahu alam bishawab
Kelebihan Zikir Fii Kulli Lamhatin

لاَ اِلَهَ اِلاّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ فِي كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ عَدَدَ مَا وَسِعَهُ عِلْمُ اللهِ

"Tiada Tuhan selain Allah, Nabi Muhammad adalah utusan Allah, pada setiap pandangan dan nafas, sebanyak bilangan yang diliputi oleh ilmu Allah."

Telah ditulis oleh Syekh Ahmad ibn Idris di dalam sepucuk surat beliau:
"Sesungguhnya, kami telah mengambil tarekat ini dari guru kami Abdul Wahab, dan beliau telah mengambil dari Nabi Muhammad Saw. Dan aku pernah mendengar dia berkata", “Aku telah mendengar Rasulullah Saw bersabda, “Tiada aku melihat yang lebih bermanfaat daripada La ilaha illallahu muhammadur rasulullahi Sallallahu ‘alaihi wa sallam.”

Tetapi Syekh Ahmad ibn Idris telah mendapat keistimewaan brupa pngajaran dari Rasulullah Saw agar menambahkannya dengan “fi kulli lamhatin wa nafasin ‘adada ma wasi‘ahu ‘ilmullah.” Ini menyebabkan zikir itu berlipat ganda nilainya. Telah bercerita Syekh Ahmad ibn Idris: Pada suatu ketika, telah bersabda Rasulullah Saw, “La ilaha illallahu muhammadur rasulullahi fi kulli lamhatin wa nafasin ‘adada ma wasi‘ahu ‘ilmullah”. Telah aku simpan (yakni at-Tahlil al-Makhsus / az Zikr al-Makhsus) untukmu wahai Ahmad. Engkau tiada didahului oleh siapapun kepadanya.

Maka ajarkanlah ia kepada para sahabatmu supaya mreka dapat berlomba-lomba dengan orang-orang yang terdahulu (al-awa’il).” Syekh Ahmad ibn Idris Ra. brkata: Andai kata ada orang yg mengucapkan “La ilaha illallah muhammadur rasulullah” dari masa Saiyidina Àdam As hingga masa ditiupkan Sangka Kala, tapi ada seseorang yang membaca zikir fii kulli lamhatin satu kali saja, niscaya pahalanya melebihi pembacaan yang sblumnya itu.

Wallahu alam bishawab
sumber http://satoto.blogspot.co.id
Qabiltu Kyai

Sabtu, 24 Juni 2017

1 Syawal 1438 H

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah kita sudah berada di momen istimewa sekarang 1 Syawal 1438 H. SELAMAT HARI RAYA 'IDUL FITRI 1438 H.  Minal Aidin Wal Faizin - Mohon Maaf Lahir & bathin.

PAGI NANTI SHALAT 'IDUL FITRI 1438 H. AKAN KITA LAKSANAKAN, DI MASJID JAMI' DESA JUNWANGI SEGALA PERSIAPAN SUDAH DILAKUKAN UNTUK MENYAMBUT JAMA'AH YANG AKAN MENUNAIKAN IBADAH SESUAI TUNTUNAN.  TAK LUPA PANITIA SAMPAIKAN TERIMA KASIH ATAS SEGALA PIHAK YANG TELAH MEMBERIKAN BANTUAN. SEMOGA ALLAH MELIPATGANDAKAN AMAL KEBAIKAN YANG TELAH DILAKUKAN. SEBAGAI WUJUD TERIMAKASIH KEPADA JAMA'AH PANITIA AKAN MEMBERIKAN BULETIN AL JAMII' EDISI KE 6 SEBAGAI INFORMASI & LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN. 


SHALAT 'ID INSYA ALLAH AKAN DIMULAI PUKUL 06.45 WIB


MATUR NUWUN.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.



Senin, 10 April 2017

RIWAYAT SYAIKH ABDUL QADIR AL JAILANI


Syekh Abdul Qadir al-Jaylani merupakan tokoh sufi paling masyhur di Indonesia. Peringatan Haul waliyullah ini pun selalu dirayakan setiap tahun oleh umat Islam Indonesia. Tokoh yang diyakini sebagai cikal bakal berdirinya Tarekat Qadiriyah ini lebih dikenal masyarakat lewat cerita-cerita karamahnya dibandingkan ajaran spiritualnya.Terlepas dari pro dan kontra atas kebenaran karamahnya, Biografi (manaqib) tentangnya sering dibacakan dalam majelis yang dikenal di masyarakat dengan sebutan manaqiban.
Nama lengkapnya adalah Abdul Qadir ibn Abi Shalih Abdullah Janki Dusat al-Jaylani. Al-Jaylani merupakan penisbatan pada Jil, daerah di belakang Tabaristan. Di tempat itulah ia dilahirkan. Selain Jil, tempat ini disebut juga dengan Jaylan dan Kilan.
NASAB
Sayyid Abu Muhammad Abdul Qadir dilahirkan di Naif, Jailan, Iraq, pada bulan Ramadhan 470 H, bertepatan dengan th 1077 M. Ayahnya bernama Shahih, seorang yang taqwa keturunan Hadhrat Imam Hasan, r.a., cucu pertama Rasulullah saw, putra sulung Imam Ali ra dan Fatimah r.a., puteri tercinta Rasul. Ibu beliau adalah puteri seorang wali, Abdullah Saumai, yang juga masih keturunan Imam Husein, r.a., putera kedua Ali dan Fatimah. Dengan demikian, Sayid Abdul Qadir adalah Hasaniyin sekaligus Huseiniyin.
MASA MUDA
Sejak kecil, ia pendiam, nrimo, bertafakkur dan sering melakukan agar lebih baik, apa yang disebut ‘pengalaman-pengalaman mistik’. Ketika berusia delapan belas tahun, kehausan akan ilmu dan keghairahan untuk bersama para orang saleh, telah membawanya ke Baghdad, yang kala itu merupakan pusat ilmu dan peradaban. Kemudian, beliau digelari orang Ghauts Al-A’dzam atau wali Ghauts terbesar.
Dalam terminologi kaum sufi, seorang Ghauts menduduki jenjang ruhaniah dan keistimewaan kedua dalam hal memohon ampunan dan ridha Allah bagi ummat manusia setelah para nabi. Seorang ulama’ besar di masa kini, telah menggolongkannya ke dalam Shaddiqin, sebagaimana sebutan Al Qur’an bagi orang semacam itu. Ulama ini mendasarkan pandangannya pada peristiwa yang terjadi pada perjalanan pertama Sayyid Abdul Qadir ke Baghdad.
Diriwayatkan bahwa menjelang keberangkatannya ke Baghdad, ibunya yang sudah menjanda, membekalinya delapan puluh keping emas yang dijahitkan pada bagian dalam mantelnya, persis di bawah ketiaknya, sebagai bekal. Uang ini adalah warisan dari almarhum ayahnya, dimaksudkan untuk menghadapi masa-masa sulit. Kala hendak berangkat, sang ibu diantaranya berpesan agar jangan berdusta dalam segala keadaan. Sang anak berjanji untuk senantiasa mencamkan pesan tersebut.
Begitu kereta yang ditumpanginya tiba di Hamadan, menghadanglah segerombolan perampok. Kala menjarahi, para perampok sama sekali tak memperhatikannya, karena ia tampak begitu sederhana dan miskin. Kebetulan salah seorang perampok menanyainya apakah ia mempunyai uang atau tidak. Ingat akan janjinya kepada sang ibu, si kecil Abdul Qadir segera menjawab: “Ya, aku punya delapan puluh keping emas yang dijahitkan di dalam baju oleh ibuku.” Tentu saja para perampok terperanjat keheranan. Mereka heran, ada manusia sejujur ini.
Mereka membawanya kepada pemimpin mereka, lalu menanyainya, dan jawabannya pun sama. Begitu jahitan baju Abdul Qadir dibuka, didapatilah delapan puluh keping emas sebagaimana dinyatakannya. Sang kepala perampok terhenyak kagum. Ia kisahkan segala yang terjadi antara dia dan ibunya pada saat berangkat, dan ditambahkannya jika ia berbohong, maka akan tak bermakna upayanya menimba ilmu agama.
Mendengar hal ini, menangislah sang kepala perampok, jatuh terduduk di kali Abdul Qadir, dan menyesali segala dosa yang pernah dilakukan. Diriwayatkan, bahwa kepala perampok ini adalah murid pertamanya. Peristiwa ini menunjukkan proses menjadi Shiddiq. Andaikata ia tak benar, maka keberanian kukuh semacam itu demi kebenaran, dalam saat-saat kritis, tak mungkin baginya.
BELAJAR DI BAGHDAD
Selama belajar di Baghdad, karena sedemikian jujur dan murah hati, ia terpaksa mesti tabah menderita. Berkat bakat dan kesalehannya, ia cepat menguasai semua ilmu pada masa itu. Ia membuktikan diri sebagai ahli hukum terbesar di masanya. Tetapi, kerinduan ruhaniahnya yang lebih dalam gelisah ingin mewujudkan diri. Bahkan di masa mudanya, kala tenggelam dalam belajar, ia gemar musyahadah*).
Ia sering berpuasa, dan tak mau meminta makanan dari seseorang, meski harus pergi berhari-hari tanpa makanan. Di Baghdad, ia sering menjumpai orang-orang yang berfikir serba ruhani, dan berintim dengan mereka. Dalam masa pencarian inilah, ia bertemu dengan Hadhrat Hammad, seorang penjual sirup, yang merupakan wali besar pada zamannya.
Lambat laun wali ini menjadi pembimbing ruhani Abdul Qadir. Hadhrat Hammad adalah seorang wali yang keras, karenanya diperlakukannya sedemikian keras sufi yang sedang tumbuh ini. Namun calon ghauts ini menerima semua ini sebagai koreksi bagi kecacatan ruhaninya.
LATIHAN-LATIHAN RUHANIAH
Setelah menyelesaikan studinya, ia kian keras terhadap diri. Ia mulai mematangkan diri dari semua kebutuhan dan kesenangan hidup. Waktu dan tenaganya tercurah pada shalat dan membaca Qur’an suci. Shalat sedemikian menyita waktunya, sehingga sering ia shalat shubuh tanpa berwudhu lagi, karena belum batal.
Diriwayatkan pula, beliau kerapkali khatam membaca Al-Qur’an dalam satu malam. Selama latihan ruhaniah ini, dihindarinya berhubungan dengan manusia, sehingga ia tak bertemu atau berbicara dengan seorang pun. Bila ingin berjalan-jalan, ia berkeliling padang pasir. Akhirnya ia tinggalkan Baghdad, dan menetap di Syustar, dua belas hari perjalanan dari Baghdad. Selama sebelas tahun, ia menutup diri dari dunia. Akhir masa ini menandai berakhirnya latihannya. Ia menerima nur yang dicarinya. Diri-hewaninya kini telah digantikan oleh wujud mulianya.
DICOBA IBLIS
Suatu peristiwa terjadi pada malam babak baru ini, yang diriwayatkan dalam bentuk sebuah kisah. Kisah-kisah serupa dinisbahkan kepada semua tokoh keagamaan yang dikenal di dalam sejarah; yakni sebuah kisah tentang penggodaan. Semua kisah semacam itu memaparkan secara perlambang, suatu peristiwa alamiah dalam kehidupan.
Misal, tentang bagaimana nabi Isa as digoda oleh Iblis, yang membawanya ke puncak bukit dan dari sana memperlihatkan kepadanya kerajaan-kerajaan duniawi, dan dimintanya nabi Isa a.s., menyembahnya, bila ingin menjadi raja dari kerajaan-kerajaan itu. Kita tahu jawaban beliau, sebagai pemimpin ruhaniah. Yang kita tahu, hal itu merupakan suatu peristiwa perjuangan jiwa sang pemimpin dalam hidupnya.
Demikian pula yang terjadi pada diri Rasulullah saw. Kala beliau kukuh berdakwah menentang praktek-praktek keberhalaan masyarakat dan musuh-musuh beliau, para pemimpin Quraisy merayunya dengan kecantikan, harta dan tahta. Dan tak seorang Muslim pun bisa melupakan jawaban beliau: “Aku sama sekali tak menginginkan harta ataupun tahta. Aku telah diutus oleh Allah sebagai seorang Nadzir**) bagi umat manusia, menyampaikan risalah-Nya kepada kalian. Jika kalian menerimanya, maka kalian akan bahagia di dunia ini dan di akhirat kelak. Dan jika kalian menolak, tentu Allah akan menentukan antara kalian dan aku.”
Begitulah gambaran dari hal ini, dan merupakan fakta kuat kemaujudan duniawi. Berkenaan dengan hal ini, ada dua versi kisah tentang Syaikh Abdul Qadir Jailani. Versi pertama mengisahkan, bahwa suatu hari Iblis menghadapnya, memperkenalkan diri sebagai Jibril, dan berkata bahwa ia membawa Buraq dari Allah, yang mengundangnya untuk menghadap-Nya di langit tertinggi.
Sang Syaikh segera menjawab bahwa si pembicara tak lain adalah si Iblis, karena baik Jibril maupun Buraq takkan datang ke dunia bagi selain Nabi Suci Muhammad saw. Setan toh masih punya cara lain, katanya: “Baiklah Abdul Qadir, engkau telah menyelamatkan diri dengan keluasan ilmumu.” “Enyahlah!, bentak sang wali.” Jangan kau goda aku, bukan karena ilmuku, tapi karena rahmat Allahlah aku selamat dari perangkapmu”.
Versi kedua mengisahkan, ketika sang Syaikh sedang berada di rimba belantara, tanpa makanan dan minuman, untuk waktu yang lama, awan menggumpal di angkasa, dan turunlah hujan. Sang Syaikh meredakan dahaganya. Muncullah sosok terang di cakrawala dan berseru: “Akulah Tuhanmu, kini Kuhalalkan bagimu segala yang haram.” Sang Syaikh berucap: “Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.” Sosok itu pun segera pergi berubah menjadi awan, dan terdengar berkata: “Dengan ilmumu dan rahmat Allah, engkau selamat dari tipuanku.”
Lalu setan bertanya tentang kesigapan sang Syaikh dalam mengenalinya. Sang Syaikh menyahut bahwa pernyataannya menghalalkan segala yang haramlah yang membuatnya tahu, sebab pernyataan semacam itu tentu bukan dari Allah.
Kedua versi ini benar, yang menyajikan dua peristiwa berlainan secara perlambang. Satu peristiwa dikaitkan dengan perjuangannya melawan kebanggaan akan ilmu. Yang lain dikaitkan dengan perjuangannya melawan kesulitan-kesulitan ekonomi, yang menghalangi seseorang dalam perjalanan ruhaniahnya.
Kesadaran aka kekuatan dan kecemasan akan kesenangan merupakan kelemahan terakhir yang mesti enyah dari benak seorang salih. Dan setelah berhasil mengatasi dua musuh abadi ruhani inilah, maka orang layak menjadi pemimpin sejati manusia.
PANUTAN MASYARAKAT
Kini sang Syaikh telah lulus dari ujian-ujian tersebut. Maka semua tutur kata atau tegurannya, tak lagi berasal dari nalar, tetapi berasal dari ruhaninya.
Kala ia memperoleh ilham, sebagaimana sang Syaikh sendiri ingin menyampaikannya, keyakinan Islami melemah. Sebagian muslim terlena dalam pemuasan jasmani, dan sebagian lagi puas dengan ritus-ritus dan upacara-upacara keagamaan. Semangat keagamaan tak dapat ditemui lagi.
Pada saat ini, ia mempunyai mimpi penting tentang masalah ini. Ia melihat dalam mimpi itu, seolah-olah sedang menelusuri sebuah jalan di Baghdad, yang di situ seorang kurus kering sedang berbaring di sisi jalan, menyalaminya.
Ketika sang Syaikh menjawab ucapan salamnya, orang itu memintanya untuk membantunya duduk. Begitu beliau membantunya, orang itu duduk dengan tegap, dan secara menakjubkan tubuhnya menjadi besar. Melihat sang Syaikh terperanjat, orang asing itu menentramkannya dengan kata-kata: ” Akulah agama kakekmu, aku menjadi sakit dan sengsara, tetapi Allah telah menyehatkanku kembali melalui bantuanmu.”
Ini terjadi pada malam penampilannya di depan umum di masjid, dan menunjukkan karir mendatang sang wali. Kemudian masyarakat tercerahkan, menamainya Muhyiddin, ‘pembangkit keimanan’, gelar yang kemudian dipandang sebagai bagian dari namanya yang termasyhur. Meski telah ia tinggalkan kesendiriannya (uzlah), ia tak jua berkhutbah di depan umum. Selama sebelas tahun berikutnya, ia mukim di sebuah sudut kota, dan meneruskan praktek-praktek peribadatan, yang kian mempercerah ruhaniyah.
KEHIDUPAN RUMAH TANGGA
Menarik untuk dicatat, bahwa penampilannya di depan umum selaras dengan kehidupan perkawinannya. Sampai tahun 521 H, yakni pada usia kelima puluh satu, ia tak pernah berpikir tentang perkawinannya. Bahkan ia menganggapnya sebagai penghambat upaya ruhaniyahnya. Tetapi, begitu beliau berhubungan dengan orang-orang, demi mematuhi perintah Rasul dan mengikuti Sunnahnya, ia pun menikahi empat wanita, semuanya saleh dan taat kepadanya. Ia mempunyai empat puluh sembilan anak – dua puluh putra, dan yang lainnya putri.
Empat putranya yang termasyhur akan kecendekian dan kepakarannya, al:
Syaikh Abdul Wahab, putera tertua adalah seorang alim besar, dan mengelola madrasah ayahnya pada tahun 543 H. Sesudah sang wali wafat, ia juga berkhutbah dan menyumbangkan buah pikirannya, berkenaan dengan masalah-masalah syariat Islam. Ia juga memimpin sebuah kantor negara, dan demikian termasyhur.
Syaikh Isa, ia adalah seorang guru hadits dan seorang hakim besar. Dikenal juga sebagai seorang penyair. Ia adalah seorang khatib yang baik, dan juga Sufi. Ia mukim di Mesir, hingga akhir hayatnya.
Syaikh Abdul Razaq. Ia adalah seorang alim, sekaligus penghafal hadits. Sebagaimana ayahnya, ia terkenal taqwa. Ia mewarisi beberapa kecenderungan spiritual ayahnya, dan sedemikian masyhur di Baghdad, sebagaimana ayahnya.
Syaikh Musa. Ia adalah seorang alim terkenal. Ia hijrah ke Damaskus, hingga wafat.
Tujuh puluh delapan wacana sang wali sampai kepada kita melalui Syaikh Isa. Dua wacana terakhir, yang memaparkan saat-saat terakhir sang wali, diriwayatkan oleh Syaikh Wahab. Syaikh Musa termaktub pada wacana ke tujuh puluh sembilan dan delapan puluh. Pada dua wacana terakhir nanti disebutkan, pembuatnya adalah Syaikh Abdul Razaq dan Syaikh Abdul Aziz, dua putra sang wali, dengan diimlakkan oleh sang wali pada saat-saat terakhirnya.
KESEHARIANNYA
Sebagaimana telah kita saksikan, sang wali bertabligh tiga kali dalam seminggu. Di samping bertabligh setiap hari, pada pagi dan malam hari, ia mengajar tentang Tafsir Al Qur’an, Hadits, Ushul Fiqih, dan mata pelajaran lain. Sesudah Dhuhur, ia memberikan fatwa atas masalah-masalah hukum, yang diajukan kepadanya dari segenap penjuru dunia. Sore hari, sebelum sholat Maghrib, ia membagi-bagikan roti kepada fakir miskin. Sesudah sholat Maghrib, ia selalu makan malam, karena ia berpuasa sepanjang tahun. Sebalum berbuka, ia menyilakan orang-orang yang butuh makanan di antara tetangga-tetangganya, untuk makan malam bersama. Sesudah sholat Isya’, sebagaimana kebiasaan para wali, ia mengaso di kamarnya, dan melakukan sebagian besar waktu malamnya dengan beribadah kepada Allah – suatu amalan yang dianjurkan Qur’an Suci. Sebagai pengikut sejati Nabi, ia curahkan seluruh waktunya di siang hari, untuk mengabdi ummat manusia, dan sebagian besar waktu malam dihabiskan untuk mengabdi Penciptanya.
Pengaruh dan Karya
Waktunya banyak diisi dengan meengajar dan bertausyiah. Hal ini membuat Syekh tidak memiliki cukup waktu untuk menulis dan mengarang. Bahkan, bisa jadi beliau tidak begitu tertarik di bidang ini. Pada tiap disiplin ilmu, karya-karya Islam sudah tidak bisa dihitung lagi. Bahkan, sepertinya perpustakaan tidak butuh lagi diisi buku baru. Yang dibutuhkan masyarakat justru saran seorang yang bisa meluruskan yang bengkok dan membenahi kesalahan masyarakat saat itu. Inilah yang memanggil suara hati Syekh. Ini pula yang menjelaskan pada kita mengapa tidak banyak karya yang ditulis Syekh.
Memang ada banyak buku dan artikel yang diklaim sebagai tulisannya. Namun, yang disepakati sebagai karya syekh hanya ada tiga:
1.Al-Ghunyah li Thalibi Thariq al-Haqq merupakan karyanya yang mengingatkan kita dengan karya monumental al-Ghazali, Ihya’ ‘Ulum al-Din. Karya ini jelas sekali terpengaruh, baik tema maupun gaya bahasanya, dengan karya al-Ghazali itu. Ini terlihat dengan penggabungan fikih, akhlak, dan prinsip suluk. Ia memulai dengan membincangkan aspek ibadah, dilanjutkan dengan etika Islam, etika doa, keistimewaan hari dan bulan tertentu. Ia kemudian membincangkan juga anjuran beribadah sunah, lalu etika seorang pelajar, tawakal, dan akhlak yang baik.
2.Al-Fath al-Rabbani wa al-Faydh al-Rahmani merupakan bentuk tertulis (transkripsi) dari kumpulan tausiah yang pernah disampaikan Syekh. Tiap satu pertemuan menjadi satu tema. Semua pertemuan yang dibukukan ada 62 kali pertemuan. Pertemuan pertama pada 3 Syawal 545 H. Pertemuan terakhir pada hari Jumat, awal Rajab 546 H. Jumlah halamannya mencapai 90 halaman. Format buku ini mirip dengan format pengajian Syekh dalam berbagai majelisnya. Sebagiannya bahkan berisi jawaban atas persoalan yang muncul pada forum pengajian itu.
3.Futuh al-Ghayb merupakan kompilasi dari 78 artikel yang ditulis Syekh berkaitan dengan suluk, akhlak, dan yang lain. Tema dan gaya bahasanya sama dengan al-Fath al-Rabbani. Keseluruhan halamannya mencapai 212 halaman. Buku ini sendiri sebetulnya hanya 129 halaman. Sisa halamannya diisi dengan himpunan senandung pujian yang dinisbatkan pada Syekh. Ibn Taymiyah juga memuji buku ini.
Kesaksian Ulama
Syekh Junaid al-Baghdadi, hidup 200 tahun sebelum kelahiran Syekh Abdul Qadir. Namun, pada saat itu ia telah meramalkan akan kedatangan Syekh Abdul Qadir Jailani. Suatu ketika Syekh Junaid al-Baghdadi sedang bertafakur, tiba-tiba dalam keadaan antara sadar dan tidak, ia berkata, “Kakinya ada di atas pundakku! Kakinya ada di atas pundakku!”
Setelah ia tenang kembali, murid-muridnya menanyakan apa maksud ucapan beliau itu. Kata Syekh Junaid al-Baghdadi, “Aku diberitahukan bahwa kelak akan lahir seorang wali besar, namanya adalah Abdul Qadir yang bergelar Muhyiddin. Dan pada saatnya kelak, atas kehendak Allah, ia akan mengatakan, ‘Kakiku ada di atas pundak para Wali.”
Syekh Abu Bakar ibn Hawara, juga hidup sebelum masa Syekh Abdul Qadir. Ia adalah salah seorang ulama terkemuka di Baghdad. Konon, saat ia sedang mengajar di majelisnya, ia berkata:
“Ada 8 pilar agama (autad) di Irak, mereka itu adalah; 1) Syekh Ma’ruf al Karkhi, 2) Imam Ahmad ibn Hanbal, 3) Syekh Bisri al Hafi, 4) Syekh Mansur ibn Amar, 5) Syekh Junaid al-Baghdadi, 6) Syekh Siri as-Saqoti, 7) Syekh Abdullah at-Tustari, dan 8) Syekh Abdul Qadir Jailani.”
Ketika mendengar hal itu, seorang muridnya yang bernama Syekh Muhammad ash-Shanbaki bertanya, “Kami telah mendengar ke tujuh nama itu, tapi yang ke delapan kami belum mendengarnya. Siapakah Syekh Abdul Qadir Jailani?”
Maka Syekh Abu Bakar pun menjawab, “Abdul Qadir adalah shalihin yang tidak terlahir di Arab, tetapi di Jaelan (Persia) dan akan menetap di Baghdad.”
Qutb al Irsyad Abdullah ibn Alawi al Haddad (1044-1132 H), dalam kitabnya Risalatul Mu’awanah menjelaskan tentang tawakkal, dan beliau memilih Syekh Abdul Qadir Jaylani sebagai suri-teladannya.
Seorang yang benar-benar tawakkal mempunyai 3 tanda. Pertama, ia tidak takut ataupun mengharapkan sesuatu kepada selain Allah. Kedua, hatinya tetap tenang dan bening, baik di saat ia membutuhkan sesuatu atau pun di saat kebutuhannnya itu telah terpenuhi. Ketiga, hatinya tak pernah terganggu meskipun dalam situasi yang paling mengerikan sekalipun.
Suatu ketika beliau sedang berceramah di suatu majelis, tiba-tiba saja jatuh seekor ular berbisa yang sangat besar di atas tubuhnya sehingga membuat para hadirin menjadi panik. Ular itu membelit Syekh Abdul Qadir, lalu masuk ke lengan bajunya dan keluar lewat lengan baju yang lainnya. Sedangkan beliau tetap tenang dan tak gentar sedikit pun, bahkan beliau tak menghentikan ceramahnya. Ini membuktikan bahwa Syekh Abdul Qadir Jailani benar-benar seorang yang tawakkal dan memiliki karamah.
Ibnu Rajab juga berkata, “Syekh Abdul Qadir Al Jailani memiliki pendapat yang bagus dalam masalah tauhid, sifat-sifat Allah, takdir, dan ilmu-ilmu makrifat yang sesuai dengan sunnah. Beliau memiliki kitab Al Ghunyah Li Thalibi Thariqil Haq, kitab yang terkenal. Beliau juga mempunyai kitab Futuhul Ghaib. Murid-muridnya mengumpulkan perkara-perkara yang banyak berkaitan dengan nasehat dari majelis-majelis beliau. Dalam masalah-masalah sifat, takdir dan lainnya, ia berpegang pada sunnah. “
Al-Dzahabi juga berkata, “Tidak ada seorangpun para ulama besar yang riwayat hidup dan karamahnya lebih banyak kisah hikayat, selain Syekh Abdul Qadir Al Jailani, dan banyak di antara riwayat-riwayat itu yang tidak benar bahkan ada yang mustahil terjadi.”
Wafat
Syekh wafat setelah menderita sakit ringan dalam waktu tidak lama. Bahkan, ada yang mengatakan, Syekh sakit hanya sehari—semalam. Ia wafat pada malam Sabtu, 10 Rabiul Awal 561 H. Saat itu usianya sudah menginjak 90 tahun. Sepanjang usianya dihabiskan untuk berbuat baik, mengajar, dan bertausiah.
Konon, ketika hendak menemui ajal, putranya yang bernama ‘Abdul Wahhab memintanya untuk berwasiat. Berikut isi wasiat itu:
“Bertakwalah kepada Allah. Taati Tuhanmu. Jangan takut dan jangan berharap pada selain Allah. Serahkan semua kebutuhanmu pada Allah Azza wa Jalla. Cari semua yang kamu butuhkan pada Allah. Jangan terlalu percaya pada selain Allah. Bergantunglah hanya pada Allah. Bertauhidlah! Bertauhidlah! Bertauhidlah! Semua itu ada pada tauhid.”
Demikian manaqib ini kami tulis, semoga membawa barokah, manfa,at, dan Ridho allah swt, syafa’at Rosululloh serta karomah Auliyaillah khushushon Syekh Abdul Qodir Jailani selalu terlimpahkan kepada kita, keluarga dan anak turun kita semua Dunia – Akhirat. Amien
Diambil dari  sumber https://www.sarkub.com/

Senin, 03 April 2017

IBADALLAH



Wahai hamba-hamba Allah (para awliyaullah), wahai para pejuang Allah
Berilah kami pertolongan karena Allah
Jadilah engkau penolong kami dalam segala ibadah kepada Allah
Semoga kami beruntung dengan karunia Allah
Wahai para wali Qutub, wahai para wali Anjab
Wahai para pemimpin kami dan para kekasih Allah
Kalian semua wahai ahli-ahli ibadah
Datanglah dan tolonglah kami karena Allah
Kami memohon, memohon kepada kalian
Untuk mendapatkan kedekatan kepada rahmat Allah
Kami harapkan kalian
Dalam persoalan (masalah), kami bermaksud kepada kalian,
Maka mantaplah tekad kalian untuk menolong kami karena Allah
Wahai Tuhanku, dengan pangkat para pembesarku,
Buktikanlah semua keinginan-keinginan itu,
Semoga datang semua yang menggembirakanku
Dan menjadi suci (tenang) waktu (kehidupan kami) untuk Allah
Dengan terbukanya bukti pada pandangan kami
Terangkatnya jarak pemisah antara aku dengan Engkau
Terhapusnya cara (tanpa menggambarkan, tanpa menempatkan)
Berkat cahaya Dzat-Mu ya Allah
Semoga Rahmat Allah Tuhan kami,
Dilimpahkan atas Nabi yang datang kepada kami dengan hidayah petunjuk
Dan kepada orang yang telah menunjukkan kebenaran agama
Yang memberikan pertolongan kepada makhluk nanti di Sisi Allah


Ibadallah versi Grup Asbamu

Selasa, 21 Maret 2017

HIKMAH SHALAWAT

 LANDASAN IBADAH :

Orang yang Bersholawat didoakan para malaikat.
Diriwayatkan dari Nabi SAW. Bahwasanya Nabi bersabda, "Aku didatangi malaikat Jibril As, Isrofil As, Izroil As, dan Mikail As.
Jibril berkata, Wahai Rasulullah, barangsiapa yang bersholawat kepadamu sepuluh kali maka saya membela/mengambilnya dan menyuruhnya menyebrang pada titian shirotol mustaqim. Mikail berkata, Saya akan memberinya minum dari telagamu. Isrofil berkata, Saya akan bersujud kepada Allah dan tidak akan mengangkat kepalaku sehingga dia diampuni Allah. Izroil berkata, Saya akan memegang ruhnya sebagaimana saya memegang arwah para nabi" (Al-Hadits.Riyadushshoolihiin, hal.33)
.

HADITS NABI :
Seribu kali bersholawat mendapat ganjaran surga.
Barangsiapa bersholawat kepadaku dalam sehari seribu kali, maka dia tak akan mati sehingga ia digembirakan dengan surga. (HR.Abu Syekh dari Anas RA).


Faedah Bersholawat.
Jika kita perhatikan ratusan hadits di beberapa kitab yang menjelaskan tentang sholawat, dapat disimpulkan bahwa faedah-faedah bersholawat adalah sebagai berikut :
  1. Dapat memperoleh limpahan rahmat dan kebajikan dari Allah SWT.
  2. Dapat memperoleh kebajikan, mengangkat/meninggikan derajat, menghapuskan kejahatan, kesalahan dan dosa.
  3. Memperoleh pengakuan kesempurnaan iman, jika kita membacanya 100 kali.
  4. Menjauhkan kerugian, penyesalan dan digolongkan ke dalam golongan orang2 yang sholeh.
  5. Mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  6. Memperoleh pahala seperti pahala memerdekakan hamba sahaya.
  7. Dapat memperoleh syafaat.
  8. Memperoleh penyertaan dari malaikat Rahmat.
  9. Menghilangkan kesusahan, kegundahan dan melapangkan rizki.
  10. Melapangkan dada, hati yang sempit, jika seseorang
  11. membacanya seratus kali.
  12. Menghapuskan dosa, jika seseorang membacanya tiga kali setiap hari.
  13. Menggantikan sebagai sedekah bagi orang yang tidak mampu bersedekah.
  14. Melipatgandakan pahala yang diperoleh,terutama jika seseorang memperbanyak membaca sholawat di hari jumat.
  15. Mendekatkan kedudukan kepada Rasulullah SAW dihari kiamat.
  16. Menjadikan sebab doa kita diterima dan dikabulkan Allah.
  17. Dapat melepaskan diri dari kebingungan dihari kiamat. Maka apabila seseorang meninggalkan membaca sholawat kepada Nabi, maka ia akan menghadapi kebingungan dan kekacauan di hadapan mahkamah Allah di Padang Mahsyar.
  18. Memenuhi satu hak nabi atau memenuhi suatu ibadat yang diwajibkan rasul kepada umatnya. Seseorang yang tidak bersholawat berarti ia enggan memenuhi suatu hak Nabi yang wajib ia penuhi.
  19. Dipandang sebagai seseorang yang mencintai Nabi. Dll.



SHALAWAT IBADALLAH KARYA ALI ZAINAL ABIDIN (CICIT RASULULLAH S.A.W)


Shalawat ini sering dibaca dalam acara-acara majelis dzikir, jama''ah istighotsah maupun tahlil.


عِبــَادَ اللهِ رِجَــالَ اللهِ
‘Ibadallah Rijalallah

عِبــَادَ اللهِ رِجَــالَ اللهِ أَغِيْثُـنَـا لِأَجْـلِ اللهِ ……. لِأَجْـلِ اللهِ
Ibadallah Rijalallah Aghitsuna li ajlillah .…Li Ajlillah
Wahai Hamba hamba ALlah, Wahai wali wali Allah. Tolonglah kami karena Allah
وَكُـونُـواأَوْلَـنــــَا لِلّهِ عَـسـَى نَخْـــطَى بِـفَضْـــــلِ للهِ
Wakuunu Aulaana Lillaah Asaa Nakhtoo Bifadhlillah
Bantulah kami karena Allah, Semoga tercapai hajat kami karena anugerah Allah
عل الكافى صلاة اللة
على الشا فى سلام اللة
‘Alal kafi shalatullah…Ala safi salamullah…
SEmoga rohmat Allah atas nabinya yg penurut, semoga salam Allah atas Nabinya yang penurut, semoga salam Allah atas nabinya yang menyembuhkan penyakit.
بمحى الدىن خلصنا
من البلواء ىا اللة
Bimuhyidil lihaulishna…minal balwaa iya Allah…
Ya Allah dengan perantara syeh Abdul Qodir Al Jilani ra. selamatkanlah dari segala bala'
وَيَـاأَقْـــطَابُ وَيـَاأ نْجَـــاب وَيَـاسَادَ اتُ وَيَـاأَحْبَــابُ يـَاأَحْبَــابُ
Wa Yaa Aqthoob Wa Yaa Anjab Wa yaa Saadat Wayaa Ahbab … Waya Ahbaab
Wahai Para wali kutub, wahai para wali yang dermawan,wahai para sayyid dan habaib (keturunan Rosulullah saw.)
وَأَنْــتُمْ يـــَاأُلِى اْلأَ لْبَـــــاب تَـعَـالَـوْوَانـْصُـــرُوْا لِلّهِ
Wa Antum Yaa ulil Albab Ta’aa Lau Wan surru Lillah
wahai para wali yang memiliki akal sempurna, Engkau adalah penolong, penyantun, datanglah kemari, tolonglah karena Allah
سَـــأَ لْنَــــاكُــمْ سَـأَلْنَـــاُكْــم وَلِلـزُّلــْفَ رَجَوْنَكُـمْ ……….. رَجَوْنَكُـمْ
Sa-alnakum sa-alnakum Wali Zulfaa Rojaunakum…..Rojaunakum
DEngan perantaraan engkau kami memohon, dengan perantaraan engkau kami memohon dengan mengharapkan do'amu kami dekat dengan Allah.
وَفِيْ أَمْـرٍقَـصَــدْ نَـاكُــمْ فَـشـُــدُّوْا عَـزْمـَــكُــمْ لِلّهِ
Wa Fii Amrin Qoshadnaakum Faa Syudduuu “azmakum Lillah
Dengan Maksudperantaraan Engkau, untuk tercapai urusan kami, karenanya kokohkanlah tujuan kami karena Allah.
فَـيَـــارَبِّيْ بِسَــادَاتِ تَحَـقَّـــقْــلِيْ إِشَــــارَتِي……….. إِشَــــارَتِ
Faa Yaa Robbii Bi Saadaati Tahaqqoqliii Isyaarotii ……Isyarotii
Wahai tuhan kami, dengan perantaraan tuan tuan yang menjadi wali, kokohkanlah petunjukMu kepada kami.
عَـسىَ تَـأْ تِيْ بِشَـــــــارَةِ وَيَــصْـــفُ وَقْـــتُـــــنَا لِلّهِ
‘Asaa Ta’tii Bi Syaarooti Wa Yashfu Waqtuna Lillah
Semoga lekas datang kebahagiaan kami, semoga waktu kami bersih untuk beribadah karena Allah
بِكَشْفِ الْحَجْبِ عَنْ عَـيْـنِ وَرَفْــــعِ اْلبَــْيــنِ مِنْ بَـــيْنٍ ….. مِنْ بـَــيْنٍ
Bi Kasyfil Hajbi “an ‘aini Wa Rof’il Baini Mim Bainin ..….Mimbainin
Dengan terbukanya tirai penutup dari mata kami dan hilangkan penghalang antara kami dan Allah.
وَطَـمْـسِى اْلكَيْــفِ وَاْلعَيـْنِ بِـنُـوْرِالْـوَجْــهِ يـَا اَللهُ
Wa Thomsil Kaifa Wal Aini Binuuril Wajhi Yaa Allah
Dan terhapusnya keraguan, bagaimana Allah dan dimana Allah dengan cahaya Dzat Engkau Ya Allah.
صَــلَاةُ اللهِ مَـوْلَـنَـــــا عَلىَ مَنْ بـِالهُـدَى جَنَــا….بـِالهُـدَى جَنَــا
Sholatullahi Maulanaa “alaa Mambil Hudajaana …….Hudajanna
Wahai tuhan kami, semoga kesejahteraan Allah dilimpahkan kepada orang yang datang dengan membawa petunjuk kepada kami.
وَمَنْ بِاْلحَـــقِّ أَوْلَـنــَـــا شَـفِـيْـــــعِ اْلخـَـلْــقِ عِنْـــدَ الله
Wa Man Bil Haqqi Aulaana Syafii-‘il Kholqi ‘Indaullah
Yaitu nabi Muhammad, yang memberikan islam sebagai agma kami, dan memberi syafaat kepada para makhluk disisi Allah.



Kamis, 02 Maret 2017

Background layar

Gambar berikut ini dapat digunakan sebagai background layar computer-laptop atau cetak untuk sticker





Rabu, 11 Januari 2017

KALENDER 2017

KALENDER 2017
Alhamdulillah, meskipun mundur dari jadwal yang dutentukan akhirnya Kalender 2017 Panitia Pembangunan Masjid Jami' Desa Junwangi sudah selesai proses klip seng dan segera dapat diambil. Bagi warga yang telah memesan agar menyiapkan kuitansi infaq kalender dan dapat diambil melalui RT. setempat. Diharapkan setiap wuwung penduduk Desa Junwangi dapat memasang Kalender tersebut di ruang tamunya. Hal ini sesuai harapan Panitia agar menjadi media syi'ar, informasi, publikasi bahkan promosi tentang pembangunan MASJID JAMI' DESA JUNWANGI. Semoga ditahun mendatang Panitia bisa menyiapkan Kalender lewih awal dengan memuat dokumentasi pembangunan di tahun 2017 ini lebih baik lagi. Terima kasih atas perhatiannya dan sekali lagi mohon maaf atas keterlambatan ini (sorry if any inconvenience caused). Insya Allah Jum'at, 13 Januari 2017 kalender tersebut mulai dapat didistribusikan.

Kamis, 29 Desember 2016

TEAM BUILDING

TOGETHER EVERYONE ACHIEVE MORE (We are TEAM)
Alhamdulillah karena rahmat dan ridho Nya dan doa mereka yang mengikuti sunahnya (Kanjeng Nabi) semua persiapan sosialisasi, donasi, administrasi bisa kelar. Semoga dapat menjadi cahaya bagi Panitia Penggalian Dana dan informasi yang akurat bagi Dermawan/Donatur Pembangunan Masjid Jami' Desa Junwangi. Dengan data PDF (Photo, Data dan Fakta) serta Manajemen yang ART (Akuntabel, Responsibel & Transparans) dapat memudahkan amanah yang diberikan. Namun Panitia sadar bahwa setiap aktivitas juga perlu memperhatikan faktor SWOT (Strengt/Kekuatan, Weakness/Kelemahan, Opportunity/Peluang dan Threat/Ancaman) dan SMART (Specific/Spesifik, Measurable/Terukur, Attainable/Terjangkau, Reasonable/Logika dan Time related/Target) oleh karena itu perlu ENERGI (Elaborasi, Negosiasi, Evaluasi, Review, Gerakan moral & Integritas). Dan semua itu perlu DUIT (Doa, Usaha, Ikhtiar, Tawakkal). "Man jadda wajada = barangsiapa yang bersungguh-sungguh akan mendapatkannya -There’s a will, there’s a way, Man shobaro zhofiro = barangsiapa yang sabar akan beruntung - Sounds good to be name of a baby, Man qolla shidquhu qolla shodiiquhu = barangsiapa yang sedikit kejujurannya maka sedikit pula temannya - there is no honest without honest ; there is no honest without integrity". Akhirnya Panitia berharap semoga informasi ini menjadi salah satu referensi bagi DONATUR dan menambah spirit PANITIA untuk berjuang dalam mewujudkan keinginan mulia warga Junwangi. Amiin. 


Sabtu, 19 November 2016

SHALAWAT MUNJIYAT

SHALAWAT MUNJIYAT


اللَهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا مُحمَدٍ صَلاَةٌ تُنْجيْنَا بِهَا مِنَ جَمِيْعَ الأهَوْاَلِ وَالأَفَاتِ وَتَقْضِي لَنَا بها جَمِيعَ الحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَيّئاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَي الدَرَجَاتِ وَتُبَلّغُنَا بِهَا أَقْصَي الغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الخَيرَاتِ فِي الحَيَاةِ وَبَعْدَ المَمَاتِ برحمتك يا أرحم الراحمين 

TEKS LATIN SHALAWAT MUNJIYAT


Allohumma sholli ‘ala syaiyidina muhammad sholatan tunjina biha min jami’il ahwali wal afat wataqdilana biha jami’il hajat watutohhiruna biha min jami’is syayyiat
watarfa’una biha a’lad darojat watuballi ghuna biha aqshol ghoyat min jami’il khoiroti fil hayati waba’dal mamat. Birohmatika ya Arhamar Rahimin.


Artinya: Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang dengan rahmat itu Engkau akan menyelamatkan kita dari semua keadaan yang mendebarkan dan dari semua cobaan yang dengan rahmat itu Engkau akan mendatangkan kepada kita hajat, Yang dengan rahmat itu Engkau akan membersihkan kita dari semua keburukan/kesalahan. Yang dengan rahmat itu Engkau akan mengangkat kita kepada setinggi-tinggi derajat.Yang dengan rahmat itu pula Engkau akan menyampaikan kita kepada sesempurna-sempurnanya semua maksud dari semua kebaikan pada waktu hidup dan setelah mati.


Fadlilah dan keutamaan DARI SHOLAWAT MUNJIYAT INI: 


Sholawat Munjiyat artinya shalawat penyelamat. Sholawat ini mengandung khasiat yang sangat besar dan sudah masyhur dan sudah pernah dipraktekkan oleh Syech Musa Al Dlarir. Beliau mendapat Sholawat itu dari Nabi saw, dalam mimpinya. Pada suatu hari Syech Musa pergi naik kapal bersama orang banyak tiba-tiba ada angin yang hebat hingga kapal nyaris tenggelam karena diterpa ombak yang begitu dasyat. Para awak kapal dan penumpangnya bingung dan berfikir bagaimana supaya dapat selamat. Dalam keadaan seperti itu Syech Musa terasa ngantuk berat sampai tidak bisa ditahan hingga tertidur, dalam tidurnya Syech Musa bertemu Nabi Saw. dan diberi amalan Sholawat Munjiyat dan berharap diajarkan kepada penunpang kapal untuk membaca 1000 kali. Setelah Syech Musa terjaga dari tidurnya menceritakan hal mimpinya kepada para penumpang kapal dan mengajari Sholawat tersebut. Kemudian secara bersama membaca Sholawat Munjiyat yang diajarkan tadi, belum sampai 1000 kali, baru kira-kira 300 kali karena pertolongan Allah, angin makin lama makin reda sehingga kapal tidak tenggelam dan penumpang di beri keselamatan oleh Allaw SWT, berkat fadlilah Sholawat Munjiyat.
 

 Penjelasan Tentang Khasiat Sholawat Tunjina:
1. Barang siapa yang suka membaca sholawat Tunjina pada setiap hari sebanyak 500 kali,niscaya ALLAH akan mengabulkan semua hajatnya,baik hajat dunia maupun akhirat. Seperti umpamanya,minta kaya atau minta dikaruniai anak,maka akan segera terkabul.
 2. Sebagian Ulama berkata: Sesungguhnya sholawat Tunjina itu adalah sebagian dari gedung-gedung Arsy”.
 3. Barang siapa yang membaca sholawat Tunjina sebanyak 100 kali pada tengah malam setelah sholat Tahajud,maka apa yang di mintanya ALLAH akan segera mengabulkannya,suatu pengabulan yang lebih cepat dari pada kilat.

Jumat, 18 November 2016

BACAAN ISTIGHOTSAH

BACAAN ISTIGHOTSAH

Berikut ini adalah doa-doa yang dibaca dalam istighotsah, sebagaimana dalam buku “Panduan Praktis Istighotsah” oleh Pengurus Pusat Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU):


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم


Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang


الفَاتِحَة x1


(Surat Al-Fatihah)


أسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ x3


Saya mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung<>


لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِا للهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ x3


Tiada daya untuk menjauhi maksiat kecuali dengan pemeliharaan Allah dan tiada kekuatan untuk melakukan ketaatan kecuali dengan pertolongan Allah


أللَّهُمَّ صَلِّي عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ x3


Ya Allah. Limpahkanlah rahmat dan kemuliaan kepada junjungan kami Nabi Muhammad berserta keluarganya


لَا إلهَ إلَّا أنْتَ سُبْحَانَكَ إنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ x40


Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau, Maha Suci Engkau, Sungguh aku termasuk orang-orang yang telah berbuat dzalim


يَا اَللهُ يَا قَدِيْمُ x33


Wahai Allah, wahai Dzat yang ada tanpa permualaan


يَا سَمِيْعُ يَا بَصِيْرُ x33


Wahai Allah, wahai Dzat Yang Maha Mendengar dan Maha Melihat


يَا مُبْدِعُ يَا خَالِقُ x33


Wahai Dzat yang mewujudkan sesuatu dari tidak ada, wahai Dzat Yang Maha Pencipta


يَا حَفِيْظُ يَا نَصِيْرُ يَا وَكِيْلُ ياَ اللهُ x33


Wahai Dzat yang memelihara dari keburukan dan kebinasaan, wahai Dzat Yang Maha Menolong, wahai Dzat yang menjamin rizki para hamba dan mengetahui kesulitan-kesulitan hamba, ya Allah


يا حي يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أسْتَغِيْثُ x33


Wahai Dzat Yang Hidup, yang terus menerus mengurus makhluknya, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan-MU


يَا لَطِيْفُ x41


Wahai Dzat yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang


أسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ إنَّهُ كَانَ غَفَّارًا x33


Aku mohon ampung kepada Allah Yang Maha Agung, sunggu Allah Dzat Yang Maha Pengampun


أللَّهُمَّ صَلِّي عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ قَدْ ضَاقَتْ حِيْلَتِي أدْرِكْنِي

يَا اَللهُ
x3


Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan kemuliaan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, sungguh telah habis daya dan upayaku maka tolonglah kami, Ya Allah Ya Allah Ya Allah


أللّهُمَّ صَلِّي صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلَامًا تَامًّا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ الّذِي تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ x1


Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih, dan berkat dirinya yang mulia hujanpun turun, dan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh Engkau


يَا بَدِيْعُ x41


Wahai Dzat yang menciptakan makhluk tanpa ada contoh sebelumnya


حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ x33


Cukup bagi kami Allah, dan Dia sebaik-baik penolong


يس x1


(Surat Yasiin)


اللهُ أكْبَرُ يَا رَبَّنَا وَإلَهَنَا وَسَيِّدَنَا أنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ x3


Allah maha besar maha mulia, Wahai Tuhan kami, sesembahan kami, tuan kami, Engkau-lah penolong kami, menangkan kami atas orang­orang kafir

حَصَّنْتُكُمْ بِالْحَيِّ الْقَيُّوْمِ الَّذِيْ لَا يَمُوْتُ أبَدًا وَدَفَعْتُ عَنْكُمُ السُّوْءَ بِألْفِ ألْفِ ألْفِ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِا للهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ x3


Aku mohonkan pemeliharaan untuk kalian kepada Dzat yang maha hidup dan terus menerus mengatur hamba-Nya yang tidak pernah mati selamanya, dan aku tolak dan hindarkan dari kalian segala keburukan dengan sejuta bacaan “La haula wa la quwwata illa billahil aliyyil adzim


الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أنْعَمَ عَلَيْنَا وَهَدَانَا عَلَى دَيْنِ الإسْلَامِ x3


Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita nikmat dan petunjuk kepada agama Islam


بِسْمِ اللهِ مَاشَاءَ اللهُ لَا يَسُوْقُ الْخَيْرَ إلَّا اللهِ بِسْمِ اللهِ مَاشَاءَ اللهُ لَا يَصْرِفُ السُّوْءَ إلَّا اللهُ بِسْمِ اللهِ مَاشَاءَ اللهُ مَا كَانَ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللهِ بِسْمِ اللهِ مَاشَاءَ اللهُ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِا للهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ x1


Dengan nama Allah yang segala sesuatu terjadi dengan kehendak-Nya, tidak ada yang mendatangkan kebaikan kecuali la. Dengan nama Allah yang segala sesuatu terjadi dengan kehendak-Nya, tidak ada yang menyingkirkan keburukan kecuali la. Dengan nama Allah yang segala sesuatu terjadi dengan kehendak-Nya, tidak ada kenikmatan melainkan dari Allah. Dengan nama Allah yang segala sesuatu terjadi dengan kehendak-Nya, tiada daya untuk berbuat kebaikan kecuali dengan pertolongan Allah dan tiada kekuatan untuk menghindar dari perbuatan maksiat kecuali dengan perlindungan Allah yang maha Mulia dan maha agung


سَألْتُكَ يَا غَفَّارُ عَفْوًا وَتَوْبَةً وَبِالْقَهْرِ يَا قَهَّارُ خُذْ مَنْ تَحَيَّلَا x3


Ya Allah, aku memohon ampunan dan taubat yang diterima kepada-Mu Ya Allah yang maha pengampun, dan dengan kekuatan dan kekuasaan-Mu Wahai Dzat yang maha mengalahkan, tundukkan dan hukumlah orang yang melakukan tipu muslihat dan ingin mencelakai kami


يَا جَبَّارُ يَا قَهَّارُ يَا ذَا الْبَطْشِ الشَّدِيْدِ خُذْ حَقَّنَا وَحَقَّ الْمُسْلِمِيْنَ مِمَّنْ ظَلَمَنَا وَالْمُسْلِمِيْنَ وَتَعَدَّى عَلَيْنَا وَعَلَى الْمُسْلِمِيْنَ x3


Wahai Dzat yang maha mengalahkan, maha menundukkan, Dzat yang keras azab-Nya, ambilkan hak-hak kami dan hak-hak umat Islam dari orang-orang yang menzhalimi kami dan menzhalimi umat Islam, yang telah menganiaya kami dan menganiaya umat Islam


الفَاتِحَة x1


(Surat Al-Fatihah)


التَّهْلِيْل

Postingan Populer