Welcome

SELAMAT DATANG-AHLAN WA SAHLAN - SUGENG RAWUH - WELCOME to my blog https://www.masjiddesajunwangi.blogspot.com/ TERIMA KASIH-SYUKRON-MATUR NUWUN-THANK YOU
Copyright#SPPMJJ@2021

Rabu, 24 Januari 2018

ISTIGHOTSAH KE 57

Hari : Selasa Pon, 23 Januari 2018 telah dilaksanakan istighotsah SEMAR ke 57. Istighotsah ini adalah giliran untuk warga Dukuh Babadan Bunder, RT.14 Dusun Babadan & Perum Babadan Asri (RT.15 s/d 19) Desa junwangi, Kec. Krian, Kab. Sidoarjo. Hadir 15 orang jama'ah dari dusun tersebut dan dusun lain seperti Kenep, Junwatu, Kwangen dan Samben.

PRA ACARA :
  • Khususon oleh : Bpk. Jumikan
ACARA :
  1. ISTIGHOTSAH
    1. Imam : Bpk. Moch, Rofiq
    2. Yasin : Ust. Sarikan
    3. Tahlil : Bpk. Moch. Rofiq
    4. Do'a : 
      1. Bpk. Moch. Rofiq
      2. H. Bustoni 
         2. REMIS
    • REHAT : disiapkan Kasun dari Babadan Bunder
    • Sekretariat
      • LPJ Sekretaris sudah selesai, menyusul LPJ Bendahara yang sudah disiapkan lebih dahulu dan siap dipertanggungjawabkan di depan Pemerintah Desa karena Panitia ditetapkan berdasarkan SK Kepala Desa junwangi.
      • Setelah LPJ Sekretaris disetujui dan disahkan oleh Kepala Desa Junwangi maka akan segera diupload di google drive dan sewaktu-waktu dapat di download.  
      • Kalender kembali dari Babadan Asri sebanyak 40 dan sudah diserahkan ke Bpk. Mujiyono selaku Wakil Ketua I agar disimpan di Kantor Desa. Tujuannya agar kalender tersebut dapat diberikan kepada Donatur, tamu-tamu khusus yang datang ke Kantor Desa Junwangi.
      • Informasi Bendahara akan disampaikan setelah Majelis Ta'lim
    • MAJELIS TA'LIM
      • Ustadz : A. Suyono, S.PdI
      • Kajian :
        • Pembukaan, menggunakan umur secara benar
          • Memanfaatkan waktu
          • Selalu instrospeksi
        • Landasan : Surat Al Ashr
        • Al Hadits :
          • Waktu 24 jam menurut Imam Ibnu Hajar
          • Siang dan malam menurut Ulama' lain.
        • Do'a akhir majelis ta'lim
    •  INFORMASI BENDAHARA
      •  Laporan Keuangan
        • Saldo Akhir minggu lalu 7.336.450
        • Pemasukan malam itu 
          • Kotak Amal                     131.000
          • Kalender Babadan Asri   260.000
          • Khususon Babadan       1.645.000
            • TOTAL               2.036.000
      • Laporan Pembangunan 
        • Penyelesaian tiang menara di pojok-pojok
        • Pembangunan mendatang masih sekitar 15 tiang lagi
        • Kebutuhan dana : untuk merealisasikan pembangunan berikutnya panitia membutuhkan dana sekitar 3 juta perminggu. Oleh karena itu Bendahara mengajak kepada Panitia lainnya, Pemerintah Desa untuk memikirkan kebutuhan dana tersebut. Minimal memberikan dukungan doa dengan sering hadir di majelis ini, sehingga masalah yang ada terkait dengan dana dapat memperoleh solusi secepatnya.
        • Menunggu pertemuan dengan Pemerintah Desa untuk membahas LPJ dan masalah-masalah serta Program Tahun 2018 ini.
  • PENUTUP
    • Acara diakhiri dengan bacaan Shalawat oleh Bpk Koiril dari Junwatu.
DOKUMENTASI 23012018


ISTIGHOTSAH KE 56

Istighotsah ke 56 ini merupakan istighotsah ke 3 ditahun ke 3 dan telah diselenggarakan pada hari Selasa Legi, 16 Januari 2018 dan dikhususkan untuk ahli qubur warga Dukuh Samben RT.11 s/d 13 Dusun Babadan, Desa Junwangi. Hadir sekitar 10 peserta dari dusun Samben, Kwangen, Kwangen, Babadan, Junwatu dan Kenep.

PRA ACARA :
Khususon : Bapak Supriyanto

ACARA :
  1. ISTIGHOTSAH
    1. Imam : Bpk. Supriyanto
    2. Yasin : Bpk. Jumali
    3. Tahlil : Bpk. Jumali
    4. Do'a :
      1. H. Fauzi
      2. H. Bustoni
  2. REISHA
    1. Rehat : hidangan ala kadarnya disiapkan oleh Kasun Samben Bpk. Ansori
    2. Informasi
      1. Sekretariat
        1. Sekretaris sedang menyiapkan LPJ untuk tahun 2016 s/d 2017
        2. Infaq Kalender dari sebagian Babadan Asri dan Kenep belum masuk
        3. Dari laporan bendahara dapat dilihat rasio tenaga kerja terhadap material yang digunakan selama tahun 2016. Hasilnya biaya tenaga kerja yang digunakan belum melebihi 25 % sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan tenaga kerja tersebut masih optimal. Untuk laporan tahun 2017 sedang diproses dan dilaporkan tersendiri dalam LAPORAN ANALISA FINANSIAL yang akan disaampaikan kemudian.  
      2. Bendahara :
        1. Laporan Pemasukan & Pengeluaran sebelumnya
        2. Laporan Amal Jariyah :
          1. Donatur 1.000.000 a.n. Bpk. Ronggo RT.13
          2. Khususon warga Samben 970.000
          3. Infaq material 50 bal semen
          4. Kotak Amal dari :
            1. Warga  0
            2. Depan sebelah kiri pintu gerbang  37.000
          5. Pemasukan malam itu sebesar 4.808.000 
        3. Laporan Pembangunan :
          1. Pembangunan sekarang adalah penambahan tiang-tiang sebelah timur laut dan menuju tiang-tiang sebelah utara imaman
          2. Alhamdulillah, kotak amal yang dipasang disebelah kiri pintu gerbang sudah diisi para donatur dan dapat dihitung dan disampaikan pada setiap acara ini.
          3. Sistim penarikan dana yang baru menunggu keputusan dari pemerintah desa.
      3. Sharing
        1. Rencana pertemuan Panitia & Pemerintah Desa agar segera dilaksanakan, sekretariat sudah menghubungi Ketua & Wakil Ketua I untuk segera membicarakan hal ini dengan Kepala Desa
        2. Majelis Ta'lim malam itu tidak dapat dilaksanakan karena Ustadz malam itu berhalangan hadir
      4. Penutup
        • Acara ditutup dengan Shalawat oleh Sektretaris.
  DOKUMENTASI 16012018


Selasa, 23 Januari 2018

ISTIGHOTSAH KE 55

Alhamdulillah, di tahun ke 3 istighotsah ke 55 dapat dilaksanakan pada hari Selasa Wage, 09 Januari 2018. Istighotsah malam itu dikhususkan untuk warga dusun Kwangen. Hadir 12 orang dari berbagai wilayah di desa Junwangi seperti Kenep, Junwatu, Babadab Bunder & Samben.

PRA ACARA
KHUSUSON oleh Pemuda Kwangen

ACARA :
  • ISTIGHORSAH
    • Imam : Bpk. Jumali
    • Yasin : Pemuda Kwangen
    • Tahlil : Bpk. Jumali
    • Do'a   : Ust. A. Suyono, S.PdI
    • Do'a penutup istighotsah : H. Bustoni
  • REMAIS (Rehat, Majelis Ta'lim, Informasi & Sharing)
    • Rehat : minum dan hidangan ala kadarnya yang disjikan perangkat Kwangen
    • Majelis Ta'lim : membahas Kitab Mukhtaru Al Hadits oleh Ust. A. Suyono, SPdI
    • Informasi : 
      • Sekretariat : 
        • sedang dipersiapkan laporan LPJ baik sekretaris maupun Bendahara untuk disampaikan di Pemerintah Junwangi
        • Ada wacana cara baru dalam penarikan dana donatur yang akhir-akhir ini agak menurun seperti di Junwatu, Babadan Bunder, Babadan Asri
        • Infaq kalender dari Babadan Asri dan Kenep belum ada informasi
      • Bendahara :
        • Laporan keuangan
          • Pemasukan malam itu 
            • Kotak Amal        182.000
            • Khususon         1.051.000
            •  Infaq material :
              • Bpk. Zainal MTs N Krian      20 ball semen
              • Hamba Allah Krian                23 ball semen 
              • Pemdes Junwangi   7 lembar tripleks tebal 2 cm
          • Rasio Cash Flow :
            • Pemasukan /minggu  : 1 jt
            • Pengeluaran               : 3 jt
            • Tiap minggu harus ada pemasukan minimal 3 juta rupiah bila pembangunan dapat berlangsung terus. Maka perlu terobosan dan langkah-langkah strategis untuk solusi penggalian dana tersebut.
        • Informasi Pembangunan 
          • Pembuatan bekisting baru dengan bahan dasar tripleks 2 cm
          • Penambahan tiang menara timur laut (depan gudang material)
MAJELIS TA'LIM
  • Pengisi : Ust. A. Suyono, S.PdI
  • Kitab    : Mukhtaru Al Hadits Annabawiyah
  • Uraian singkat :
  • Pembukaan - mengajak jama'ah untuk pandai bersyukur
  • Penjelasan tentang Kitab Mukhtaru Al Hadits
  • Kitab ini merupakan karya Sayyid Ahmad Al- Hasyim, dimana Beliau menyusun kitab tersebut dengan mengurutkan isi kitab tersebut berdasarkan abjad dalam bahasa Arab( ا sampai ي)
  • Hadits pertama yang dibahas adalah tentang orang yang masuk syurga pertama kali dengan menukil hadits Anas bin Malik, ia berkata :

 قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ آتِي بَابَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَأَسْتَفْتِحُ فَيَقُولُ الْخَازِنُ مَنْ أَنْتَ فَأَقُولُ مُحَمَّدٌ فَيَقُولُ بِكَ أُمِرْتُ لَا أَفْتَحُ لِأَحَدٍ قَبْلَكَ

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Aku mendatangi pintu surga pada hari kiamat. Lalu aku minta dibukakan. Maka penjaga pintu Surga berkata, ‘Siapakah engkau?’ Lalu aku jawab,’Aku Muhammad’. Lantas malaikat tersebut berkata,’Aku diperintahkan dengan sebab engkau. Aku tidak membukanya untuk seorangpun sebelum engkau’.” (HR Muslim).

Dalam hadits lain :

“Kita adalah umat terakhir yang pertama pada hari kiamat; kita adalah manusia pertama yang akan memasuki surga.” (HR. Ahmad)

Sedangkan orang pertama dari kalangan umat Nabi Muhammad yang akan masuk surga adalah Abu Bakar Ash Shiddiq radhiyallahu ‘anhu.

أَمَا إِنَّكَ يَا أَبَا بَكْرٍ أَوَّلُ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِى

“Engkau wahai Abu Bakar, adalah orang yang pertama masuk surga di antara umatku” (HR. Abu Dawud)

Masya Allah… sungguh pantas Abu Bakar menjadi orang pertama yang masuk surga di antara umat Nabi Muhammad. Beliaulah laki-laki dewasa yang pertama kali beriman kepada Rasulullah. Beliaulah yang senantiasa membenarkan Rasulullah sehingga digelari Ash Shiddiq. Beliaulah yang senantiasa menemani Rasulullah mulai dari dakwah di Makkah, hijrah hingga periode Madaniyah. Beliaulah yang menginfakkan banyak hartanya untuk dakwah. Saat hijrah beliau membawa seluruh hartanya guna menemani Rasulullah dan pada saat perang Tabuk beliau menginfakkan seluruh hartanya untuk jihad fi sabilillah. Beliaulah mertua Rasulullah dan orang yang paling dicintainya. Beliau pula orang yang menjadi imam saat Rasulullah sakit dan kemudian menjadi khalifah saat Rasulullah wafat.

  •  Hadits no.2
Hadits yang kedua yaitu :
Dikatakan oleh Rasulullah SAW : 

“I’til ma’rufa wajtanibal munkar” 

Artinya : “kerjakanlah kebaikan dan tinggalkanlah kemunkaran” 

maksudnya adalah Rasulullah SAW menyuruh kita untuk bersegeralah dalam membuat kebaikan dan tinggalkanlah keburukan.
Suatu kebaikan jika dilakukan dengan ikhlas dan bukan karena paksaan, maka Insya Allah keikhlasan itu membawa kita kedalam surganya Allah SWT.
“Dan pikirkanlah sesuatu yang menyenangkan, jangan memikirkan sesuatu yang buruk-buruk. Sebab nantinya kamu akan mendengarkan ucapan sekelompok kaum tentang dirimu apabila kamu melakukan suatu kebaikan.”
Ketika kita melakukan kebaikan ada dua yang disebut suatu kaum tentang diri kita yang pertama adalah pujian dan yang kedua adalah ejekan.
Dulu ketika Rasulullah tidak punya anak laki-laki sampai suatu ketika anak lelaki satu-satunya meninggal dunia pada usia 7 tahun dan akhirnya Rasulullah SAW diteriaki “Abtaarun”, “Muhammad terputus”. Jadi ternyata pada zaman Quraisy apabila seseorang tidak mempunyai anak laki-laki, disebut abtar, artinya terputus dari keturunan dan kehormatan yang dimilikinya karena pada zaman ini mempunyai anak laki-laki merupakan suatu kehormatan. Saat beliau disebut abtar, turunlah surat Al Kautsar yang mengatakan “Innasyaa ni akahual abtar” yang artinya : “Sungguh orang-orang yang membencimu (Muhammad) yang terputus dari nikmatku”.
Jadi untuk apapun kebaikan yang kita lakukan jika kita mendapat pujian jadikanlah itu motivasi, jika mendapat teguran jadikanlah itu intropeksi, dan apabila mendapatkan ejekan dan cemoohan jadikanlah hal tersebut sebagai nilai kesabaran. Karena “Innallaha ma’a shobiriin” (sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar). Dan ketika orang mengatakan kejelekan kita, maka pikirkanlah terus perkataan orang tersebut, tetapi bukan untuk dijadikan dendam melainkan untuk dijadikan intropeksi pada diri kita, agar kelak kita menjadi orang yang lebih baik.
Ali bin Abi Thalib R.A mengatakan kita ini bukan sebagai Awal, kita ini bukan sebagai Penghujung, tetapi kita ini sebagai penerus, yaitu penerus dakwah ini, maka teruskanlah dakwah Rasulullah SAWdan Ulama-ulama salafunna sholih zaman dahulu. 

  • Hadits no 3 

  آفــَـةُ الدِّيــْنِ ثـــَلاَثــَةٌ : فَقِيْهٌ فَاجِرٌ، وَإِمَامٌ جَائِرٌ، وَمُجْتَهِدٌ جَاهِلٌ. رَوَاهُ : الدَّيـْلَمِي عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ

Artinya : penyakit yang mengancam agama ada tiga : seorang ahli fiqh yang rusak perilakunya, pemimpin yang dzholim dan seorang mujtahid yang bodoh.(HR: Ad-Dailami dari Ibnu ‘Abbas)
Kandungan Hadits
            Secara umum manusia mempunyai naluri beragama. Agama sebagai jalan hidup bagi manusia. Namun, dalam pelaksanaanya memang manusia mempunyai pilihan yang berbeda. Ada yang memeluk islam, tapi tidak sedikit yang berpaling dan memeluk agama yang lain. Kita sebagai ummat islam, harus memegangi agama kita ini sampai akhir hayat. Jangan sampai agama ini lepas dari hati kita. Agama yang mestinya menjadi pegangan hidup ini, ternyata bisa dirusak oleh perbuatan-perbuatan dan orang-orang tertentu. Hadits ringkas ini memberi peringatan adaya bahaya-bahaya yang bisa merusak agama.
            Agama dikatakan rusak apabila pemahaman terhadap agama dan praktek pelaksanaanya sudah salah. Agama juga bisa rusak jika orang awam tidak lagi percaya agama dan para ahli agama (ulama’). Agama juga dikatakan rusak kalau orang-orang non muslim sudah tidak simpati lagi, bahkan mengejek islam akibat banyaknya perilaku ummat islam yang rusak (seperti banyaknya orang yang sudah bergelar haji tapi juga korupsi). Agama juga dikatan rusak apabila banyak orang yang perilakunya bertolak belakang ari perkataanya. Banyak yang disebut ahli agama tapi kelakuanya tidak mencerminkan keahliannya. Agama juga akan rusak manakala ummat sudah kesulitan melaksanakan agamanya akibat para pemimpin yang dzolim dan tidak suka kehidupan beragama berkembang. Agama juga bisa rusak kalau pendidikan islam tidak lagi berhasil dan tertanam dalam jiwa generasinya.
            Orang sudah tidak lagi minat belajar agama, kalaupun belajar agama sekedar formalitas saja. Nilai dan ruh ajaranya tidak masuk dalam jiwa dan perilaku mereka. Dalam hadits di atas disebutkan ada tiga kelompok manusia yang sangat berpengaruh dalam rusaknya agama.

Pertama, Ahli fiqh yang perilakunya rusak
            Para ahli fiqh atau ahli hukum agama merupakan orang yang sangat penting dalam kehidupan ummat. Mereka adalah tempat ummat meminta bimbingan dan nasihat. Mereka adalah sumber ilmu pengetahuan. Karena kedudukan mereka begitu penting, maka pengaruh mereka pun juga sangat besar bagi ummat. Dengan demikian, kalau mereka baik maka (insya Allah) ummat juga akan baik, tapi kalau mereka sendiri perilakunya rusak, maka jangan harap ummat akan baik. Oleh karena itu rusaknya perilaku ahli fiqh atau ahli hukum termasuk salah satu bahaya yang mengancam agama.
            Para ahli agama seharusnya menjadi teladan yang baik bagi ummat. Mereka layaknya sebagai guru yang digugu dan ditiru. Kalau mereka yang dijadikan teladan perilakunya rusak, bagaimana dengan ummatnya? Jangan sampai ahli agama hidupnya tamak alias serakah. Karena tamak, dia berani melakukan sesuatu yang tidak pantas untuk seorang ahli agama. Jangan sampai ahli agama suka menyebarkan fitnah. Fitnah dia sebarkan karena punya perasaan iri terhadap orang lain yang dianggap lebih dihormati, dimuliakan atau dijadikan rujukan ummat. Ahli agama yang seperti ini akan berani melakukan berbagai macam hal yang bisa menerjang norma-norma agama.
            Nah, kalau perilaku mereka rusak, ummat akhirnya tidak mau lagi menerima dakwah. Dakwah jadi terbengkelai, karena para ahli agamanya tidak lagi dipercaya oleh ummat. Bagaimana mau dipercaya kalau perilakunya tidak sesuai dengan ucapanya. Menyuruh ummat agar menjahui dosa tapi dia sendiri sering berbuat dosa. Menyuruh orang rajin bersedekah, sementara dia sendiri semakin pelit. Menyuruh ummat agar menjaga lisan, tapi dia sendiri penebar fitnah dan gosip.
            Oleh karena itu, sebagai panutan ummat, para ulama, ahli fiqh, dan sebagainya itu harus mampu memposisikan diri. Mereka harus berusaha menjadi suri tauladan yang terbaik. Tentu, yang paling utama adalah harus komit dengan ucapanya. Artinya kalau menyuruh orang berbuat baik, maka dirinya sendiri harus berupaya untuk melakukan kebaikan itu. Kalau melarang kemungkaran, maka harus memulai sendiri berusaha menjahui kemungkaran. Jangan sampai menyuruh orang tapi dia sendiri tidak melakukan, melarang orang tapi dirinya sendiri melakukanya. Allah Swt memberi peringatan dalam al-Qur’an :

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا لِمَ تَقُوْلُوْنَ مَا لاَ تَفْعَلُوْنَ. كَبُرَ مَقْتًا عِندَ اللَّهِ أَن تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ (3) سورة الصف

            Artinya : “wahai orang-orang yang beriman kenapa kalian mengatakan apa yang kalian tidak lakukan. Kemurkaan besar bagi Allah kalau kalian mengucapkan apa yang kalian tidak lakukan”.(QS: As-Shof : 2-3).
            Demikian juga, Rasulullah Saw memberi peringatan bagi mereka yang bicara saja, tapi tidak mau melakukannya. Nabi Muhammad SAW bersabda :

يُؤْتَى بِالرَّجُلِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُلْقَى فىِ النَّارِ، فَتَنْدَلِقُ أَقْتَابُ بَطْنِهِ فَيَدُوْرُ بِهَا كَمَا يَدُوْرُ الحِمَارُ فىِ الرَّحَا فَيَجْتَمِعُ إِلَيْهِ أَهْلُ النَّارِ فَيَقُوْلُوْنَ : يَا فُلاَنُ مَا لَكَ ؟ أَلَمْ تَكُ تَأْمُرُ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَى عَنِ الْمُنْكَرِ ؟ فَيَقُوْلُ : بَلىَ، كُنْتُ آمُرُ بِالْمَعْرُوْفِ وَلاَ آتِيْهِ وَأَنْهَى عَنِ الْمُنْكَرِ وَآتِيْهِ. متفق عليه. (رياض الصالحين، 198)

            Artinya : “didatangkan seorang laki-laki pada hari kiamat, ia dilemparkan ke dalam neraka maka keluarlah isi perutnya, kemudian dia diputar-putar seperti seekor keledai yang berputar-putar di tanah lapang, maka para penduduk neraka berkumpul kepadanya, mereka bertanya : “ya fulan apa yang terjadi padamu? bukankah kamu memerintahkan kebaikan dan melarang kemungkaran” ia berkata : “ya, saya memerintahkan kebaikan tapi tidak melakukanya dan saya melarang kemungkaran tapi saya sendiri melakukanya”.(HR: Bukhari Muslim)(Riyadhus Shalihin/198)

Kedua, Pemimpin yang dzolim
            Golongan kedua yang bisa mengancam atau membahayakan agama adalah para pemimpin. Kalau pemimpinya dzolim atau rusak maka agama bisa menjadi rusak. Kerusakan agama berkaitan dengan kedzoliman pemimpin yaitu sulitnya pelaksanaan agama dengan baik. Dakwah dibatasi dan dipersulit, para ulama tidak lagi diberi kebebasan untuk membina masyarakat, menyebarkan ilmu pada ummat. Bahkan dalam tahap tertentu tidak jarang ulama yang dikejar-kejar bahkan sampai dipenjara karena dianggap menghalangi sepak terjang mereka, mengganggu kebebasan mereka. Bagaimanapun para pemimpinlah yang memiliki kekuasaan dalam mengkondisikan ummat. Kesejahteraan dan kemakmuran sebuah bangsa atau masyarakat sangat dipengaruhi oleh kebijakan para penguasa. Kalau mereka dzolim, angkara murka dan semena-mena maka rakyat bisa sengsara. Apalagi, kalau pemimpinya senang kemungkaran dan kemaksiatan.
            Seorang pemimpin harus sadar, bahwa kedudukanya harus mendatangkan kebaikan dunia dan akhirat. Kepemimpinanya akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah Swt. Apa tidak takut, kalau sampai ummat kesulitan mengamalkan agama sebab kebijakanya yang tidak mendukung mereka. Dalam sebuah kaidah disebutkan :

حُكْمُ اْلإِمَامِ عَلَى الرَّعِيَّةِ مَنُوْطٌ بِالْمَصْلَحَةِ. (المقتطفات لأهل البدايات، 131)

            Artinya : “kebijakan seorang pemimpin harus berdasarkan dan mencerminkan kemaslahatan bagi ummat”. (Muqtathafat liahlil bidayah/131)
            Sungguh celaka bagi pemimpin yang membiarkan rakyatnya kesusahan dan tertekan sebab pemimpinya yang hanya mementingkan kesenanganya.

Ketiga, Mujtahid yang bodoh
            Golongan yang ketiga yang juga bisa menjadi ancaman bagi kelangsungan agama adalah para mujtahid hukum yaitu orang yang dianggap ahli hukum, ahli fatwa atau yang menggali hukum agama namun ternyata ilmunya kosong. Penampilanya meyakinkan, perkataanya sombong, sehingga orang dengan mudah percaya kepadanya. ini juga berbahaya, kalau orang mengira dia ahli agama, ahli hukum dan sebagainya sementara ilmunya kurang atau bahkan tidak punya ilmu, lantas mereka minta pendapat nanti bisa jadi salah. Kalau fatwa atau pendapat hukumnya salah lantas diikuti ummat nanti akan menjadi sesat menyesatkan. Akhirnya ummat jauh dari tuntunan ajaran islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. Dalam sebuah hadits disebutkan :

إِنَّ اللهَ تَعَالَى لاَ يَقْبِضُ العِلْمَ اِنــْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنَ الْعِبَادِ، وَلَكِنْ يَقْبِضُ العِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتىَّ إِذَا لَم يَبْقَ عَالِمًا اِتَّخَذَ النَّاسُ رُؤَسَاءً جُهَّالاً، فَسَئَلُوْا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا. (رواه متفق عليه)(الجامع الصغير، 1826)

            Artinya : “sesungguhnya Allah tidak mengambil ilmu dengan sekali cabut dari manusia, tapi dengan cara mengambil nyawa para ulama, sampai ketika tidak ada lagi orang yang alim, mereka akan mengambil para pemimpin yang bodoh, mereka ditanya kemudian member fatwa tanpa ilmu, mereka tersesat dan menyesatkan”.(HR: Bukhari Muslim)


DOKUMENTASI 09012018

Kamis, 04 Januari 2018

ISTIGHOTSAH KE 54


اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ، الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ .

Sholawat Fatih Latin :

Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammaddinil Fatihi Lima Ughliqo Wal Khotimi Lima Sabaqo, Nashiril Haqqi Bil Haqqi Wal Hadi Ila Shirotikal Mustaqim Wa Ala Alihi Haqqo Qodrihi Wa Miq Darihil Adzim...

“Ya Allah curahkanlah rahmat dan keselamatan serta berkah atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang dapat membuka sesuatu yang terkunci, penutup dari semua yang terdahulu, penolong kebenaran dengan jalan yang benar, dan petunjuk kepada jalanmu yang lurus. Semoga Allah mencurahkan rahmat kepada beliau, kepada keluarganya dan kepada semua sahabatnya dengan sebenar - benar kekuasaannya yang Maha Agung." 

 Alhamdulillahirrobbil 'alamiin, Selasa Pahing, 02 Januari 2018 istighotsah ke 54 telah berlangsung dengan khusyu' meskipun malam itu hanya diikuti beberapa orang yang notabene mewakili dusun yang ada di junwangi yakni dari dusun Kenep sebagai Pemandu dan sebagian dari dusun Junwatu, Kwangen, Samben, dan Babadan Bunder.

PRA ACARA :
  • Pembukaan
  • Khususon ahli qubur warga Kenep dibacakan oleh H. Sujiono - dari dusun babadan Bunder
ACARA :
  • ISTIGHOTSAH
    • Istighotsah : H. Bustoni dari Kenep
    • Yasin : Bpk. Chalimin dari Junwatu
    • Tahlil & Doa : Ust. A. Suyono, S.PdI dari Kenep 
  • MAJELIS ILMU
    • Kajian Kitab Kuning Fatkhul Qaribul Mujib yang membahas masalah syari'at / fiqih
    • Tanya jawab sekitar cara beribadah yang benar sehari-hari
  • REHAT, INFORMASI, SHARING
    • Laporan Bendahara
      • Pemasukan bulan Desember 2017 adalah Rp. 58.420.450
      • Pengeluaran bulan Desember         adalah Rp. 48.704.000
      • SALDO AKHIR      Rp. 9.716.000,-
      • Khususon warga Kenep malam itu Rp. 897.000
    • Laporan Pembangunan
      • Meneruskan pembangunan tiang-tiang menara dan qubah dengan searah thawaf (kanan kekiri)
      • Perlu dipikirkan oleh panitia mengingat dana sudah mulai menipis padahal seyogyanya pembangunan tetap harus berlanjut, karena nasehat dari Para Kyai sebaiknya ketika membangun masjid diusahakan jangan sampai berhenti karena nanti melanjutkannya akan lebih berat. Setelah mendengar masukan dari masyarakat ternyata kendala yang selama ini ada dalam penggalangan dana adalah terletak pada Penarik Dana itu sendiri. Antusiasme warga tetap ada bahkan mereka telah menyiapkan donasi mereka setiap bulan namun karena kendala tidak ada yang menarik maka donasi tersebut tidak dapat tersalurkan. Ada opini untuk menarik dana tersebut secara profesional dengan cara membentuk satgas yang nantinya bertugas menarik dana dari donatur baik berupa khususon, donatur tetap, kotak amal. Mereka diberi surat tugas dan pakaian tugas misalnya rompi serta tanda pengenal. Namun karena ini menyangkut kebijakan maka untuk melaksanakannya perlu payung hukum yang disetujui oleh Kepala Desa dan disepakati oleh Pimpinan Panitia Pembangunan.
  • INFORMASI
    • Kalender 2018 sudah dibagikan ke warga, namun beberapa RT yang telah menyetorkan hasilnya, perlu kesadaran dari Para RT untuk segera menyetorkan infaq kalender tersebut sambil memberikan informasi terkait pendistribusian kalender tersebut sebagai evaluasi untuk tahun 2019 yang akan datang.
    • ISTIGHOTSAH KE 55 akan dilaksanakan hari Selasa Wage, 09 Januari 2019 dan bertindak sebagai pemandu adalah tokoh agama dari dusun Kwangen.
  • RINGKASAN MAJELIS ILMU dengan pengasuh Ust. A. SUYONO, S.PdI
    • Materi : Ilmu Fiqih / Syari'at
    • Sumber referensi : Al Qur'an, Al Hadits, dan KitabFathul Qorib (Fath Al-Qarib)
Syarh dari: Kitab Matan Taqrib Abu Syujak
Judul kitab asal: Fathul Qarib Al-Mujib fi Syarhi Alfazh Al-Taqrib atau Al-Qawl Al-Mukhtar fi Syarh Ghayatil Ikhtishar (فتح القريب المجيب في شرح ألفاظ التقريب أو القول المختار في شرح غاية الإختصا)
Pengarang: Muhammad bin Qasim bin Muhammad Al-Ghazi ibn Al-Gharabili Abu Abdillah Syamsuddin (محمد بن قاسم بن محمد الغزي ابن الغرابيلي أبو عبد الله شمس الدين)

Isi pembahasan :
  • Syukur
  • Urutan acara keagamaan seperti pengajian, walimah, khutbah dll menurut ulama' sbb. :
    • Muqodimah : Al Fatihah
    • Kalimah toyibah
    • Sholawat nabi
    • Maqolah / Tausiyah / Pengajian
    • Penutup
  • Memahami hakekat hamdalah
    • Puji itu ada 4 yaitu :
      • Qadim 'ala Qadim : Allah kepada Allah
      • Qadim 'ala huduts : Allah kepada makhluq
      • Huduts 'ala Qadim : Makhluq kepada Allah
      • huduts 'ala huduts : Makhluq kepada makhluq
    • Makna pujian sesungguhnya untuk Allah, maka bila kita dipuji orang hendaknya disadari bahwa segala puji bagi Allah sehingga bila itu benar tidak menjadi bangga diri dan bila salah maka tidak sampai rendah diri.
  • KISAH TAULADAN :
    • Kisah yang disampaikan malam itu adalah rahmat & ridlo Allah melebihi segalanya

Dari Jabir bin Abdullah, dia berkata "Suatu hari kami keluar bersama Rasulullah S.A.W. Di tengah perjalanan baginda bersabda. "Sebentar tadi Jibril datang kepadaku, dan berkata: "Wahai Muhammad, dahulu kala Allah mempunyai seorang hamba yang sangat soleh. Dia beribadah kepada Allah selama lima ratus tahun. Seluruh hidupnya diabadikan hanya kepada Allah. Dia tinggal di puncak sebuah gunung yang terletak di tengah lautan. Luas dan tinggi gunung tersebut sekitar tiga puluh hasta (0,52 m), sementara lautnya terbentang luas sekitar empat ribu farsakh. (+- 8 km)
Tidak jauh dari tempat dia beribadah, di kaki gunung, keluarlah air tawar sebesar jari yang keluar dari celah-celah batu sebagai tempatnya menghilangkan rasa haus. Di tempat tadi juga ada sepohon delima yang setiap malam mengeluarkan buahnya. Apabila petang hari tiba, dia turun dari puncak guung menuju kepada air tawar tadi untuk mengambil wudhu sekaligus meminum dan memakan buah delima sebagai mengisi perutnya yang kosong. Setelah itu dia kembali beribadah. Demikianlah rutinnya sehari-hari.
Suatu hari dia memohon kepada Allah agar dimatikan dalam keadaan sujud, lalu Allah mengabulkan permintaannya itu. Dia pun mati dalam keadaan sujud. Ketika dia sudah berada di hadapan Allah (pada hari Kiamat), Allah kemudian berfirman: "Wahai hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga dengan rahmat-Ku,". Hamba itu menjawab, "Ya Allah, aku masuk ke dalam syurga karena amalku, bukan karena rahmat-Mu,". Allah kembali berfirman: "Wahai hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga dengan rahmat-Ku,". Hamba tadi kemudian menjawab kembali, "Ya Allah, bukan karena rahmat-Mu aku masuk ke dalam syurga, melainkan karena ibadahku. Aku habiskan seluruh umurku hanya untuk beribadah kepada-Mu,".
Allah lalu berfirman: "Hamba-Ku ini membandingkan nikmat yang telah Aku berikan dengan amal ibadah yang telah dilakukannya. Ketahuilah wahai hamba, nikmat penglihatan sahaja yang Aku berikan kepadamu itu cukup untuk membalas amal ibadahmu yang lima ratus tahun itu, belum lagi dengan nikmat-nikmat-Ku yang lain,". Allah berfirman lagi: "Baiklah wahai hamba, mendekatkanlah dan jawablah pertanyaan-pertanyaan-Ku ini. Wahai hamba, siapakah yang telah menciptakanmu dari tiada?". Hamba itu menjawab: "Engkau ya Allah." Allah kembali bertanya: "Siapa yang memberimu kesihatan sehingga kau dapat beribadah selama lima ratus tahun?". Hamba itu kembali menjawab: "Engkau ya Allah,".
Allah kembali bertanya: "Siapa yang menempatkanmu di tengah lautan sehingga kau dapat beribadah dengan tenang? Siapa pula yang telah mengeluarkan air tawar sebagai tempatmu minum padahal kau berada di tengah lautan yang masin airnya? Siapa pula yang telah mengeluarkan buah delima dari pohonnya yang selalu berbuah setiap hari sebagai makananmu padahal buah itu (sepatutnya) ada setahun sekali? Siapa pula yang mematikan ketika kau sedang sujud?" Hamba itu menjawab: "Engkau ya Allah". Allah kembali berfirman: "Semua itu adalah rahmat-Ku, dan karenanya (rahmat) pula Aku memasukkanmu ke dalam syurga-Ku. Engkaulah hamba-Ku yang paling beruntung, karenanya masuklah ke dalam syurga." Hamba itu kemudian masuk ke dalam syurga Allah.
Demikianlah sebuah kisah yang sangat bermanfaat dan perlu kita ambil pelajaran darinya bahwa sebesar mana pun amal yang kita lakukan, tidaklah terbanding dengan nikmat-nikmat yang telah dikaruniakanNya. Jika kita solat seharian 24 jam sekalipun, masih tidak boleh membayar segala nikmat yang Allah berikan. Sedangkan tangan yang mengangkat takbir dan mulut yang membaca kalimah Allah ketika kita bersolat itu sahaja adalah pemberian Allah. Tanpa semua itu, bukan sahaja solat, malah bernafas pun kita tak mampu.
Semoga kita sentiasa berada dalam rahmat Allah S.W.T. Amiin.


  •  PENUTUP
    • Acara ditutup oleh Bpk. Chalimin dengan DO'A KAFARATUL MAJELIS

Senin, 01 Januari 2018

Doa Pamungkas. Ijazah Dari KH Suyuthi Banyuwangi.

Qabiltu Kyai


Ijazah lailaha illallah KH. Maimoen Zubair

Kelebihan Zikir Fii Kulli Lamhatin

لاَ اِلَهَ اِلاّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ فِي كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ عَدَدَ مَا وَسِعَهُ عِلْمُ اللهِ

"Tiada Tuhan selain Allah, Nabi Muhammad adalah utusan Allah, pada setiap pandangan dan nafas, sebanyak bilangan yang diliputi oleh ilmu Allah."

Telah ditulis oleh Syekh Ahmad ibn Idris di dalam sepucuk surat beliau:
"Sesungguhnya, kami telah mengambil tarekat ini dari guru kami Abdul Wahab, dan beliau telah mengambil dari Nabi Muhammad Saw. Dan aku pernah mendengar dia berkata", “Aku telah mendengar Rasulullah Saw bersabda, “Tiada aku melihat yang lebih bermanfaat daripada La ilaha illallahu muhammadur rasulullahi Sallallahu ‘alaihi wa sallam.”

Tetapi Syekh Ahmad ibn Idris telah mendapat keistimewaan brupa pngajaran dari Rasulullah Saw agar menambahkannya dengan “fi kulli lamhatin wa nafasin ‘adada ma wasi‘ahu ‘ilmullah.” Ini menyebabkan zikir itu berlipat ganda nilainya. Telah bercerita Syekh Ahmad ibn Idris: Pada suatu ketika, telah bersabda Rasulullah Saw, “La ilaha illallahu muhammadur rasulullahi fi kulli lamhatin wa nafasin ‘adada ma wasi‘ahu ‘ilmullah”. Telah aku simpan (yakni at-Tahlil al-Makhsus / az Zikr al-Makhsus) untukmu wahai Ahmad. Engkau tiada didahului oleh siapapun kepadanya.

Maka ajarkanlah ia kepada para sahabatmu supaya mreka dapat berlomba-lomba dengan orang-orang yang terdahulu (al-awa’il).” Syekh Ahmad ibn Idris Ra. brkata: Andai kata ada orang yg mengucapkan “La ilaha illallah muhammadur rasulullah” dari masa Saiyidina Àdam As hingga masa ditiupkan Sangka Kala, tapi ada seseorang yang membaca zikir fii kulli lamhatin satu kali saja, niscaya pahalanya melebihi pembacaan yang sblumnya itu.

Wallahu alam bishawab 
sumber
Kelebihan Zikir Fii Kulli Lamhatin

لاَ اِلَهَ اِلاّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ فِي كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ عَدَدَ مَا وَسِعَهُ عِلْمُ اللهِ

"Tiada Tuhan selain Allah, Nabi Muhammad adalah utusan Allah, pada setiap pandangan dan nafas, sebanyak bilangan yang diliputi oleh ilmu Allah."

Telah ditulis oleh Syekh Ahmad ibn Idris di dalam sepucuk surat beliau:
"Sesungguhnya, kami telah mengambil tarekat ini dari guru kami Abdul Wahab, dan beliau telah mengambil dari Nabi Muhammad Saw. Dan aku pernah mendengar dia berkata", “Aku telah mendengar Rasulullah Saw bersabda, “Tiada aku melihat yang lebih bermanfaat daripada La ilaha illallahu muhammadur rasulullahi Sallallahu ‘alaihi wa sallam.”

Tetapi Syekh Ahmad ibn Idris telah mendapat keistimewaan brupa pngajaran dari Rasulullah Saw agar menambahkannya dengan “fi kulli lamhatin wa nafasin ‘adada ma wasi‘ahu ‘ilmullah.” Ini menyebabkan zikir itu berlipat ganda nilainya. Telah bercerita Syekh Ahmad ibn Idris: Pada suatu ketika, telah bersabda Rasulullah Saw, “La ilaha illallahu muhammadur rasulullahi fi kulli lamhatin wa nafasin ‘adada ma wasi‘ahu ‘ilmullah”. Telah aku simpan (yakni at-Tahlil al-Makhsus / az Zikr al-Makhsus) untukmu wahai Ahmad. Engkau tiada didahului oleh siapapun kepadanya.

Maka ajarkanlah ia kepada para sahabatmu supaya mreka dapat berlomba-lomba dengan orang-orang yang terdahulu (al-awa’il).” Syekh Ahmad ibn Idris Ra. brkata: Andai kata ada orang yg mengucapkan “La ilaha illallah muhammadur rasulullah” dari masa Saiyidina Àdam As hingga masa ditiupkan Sangka Kala, tapi ada seseorang yang membaca zikir fii kulli lamhatin satu kali saja, niscaya pahalanya melebihi pembacaan yang sblumnya itu.

Wallahu alam bishawab
sumber
Kelebihan Zikir Fii Kulli Lamhatin

لاَ اِلَهَ اِلاّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ فِي كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ عَدَدَ مَا وَسِعَهُ عِلْمُ اللهِ

"Tiada Tuhan selain Allah, Nabi Muhammad adalah utusan Allah, pada setiap pandangan dan nafas, sebanyak bilangan yang diliputi oleh ilmu Allah."

Telah ditulis oleh Syekh Ahmad ibn Idris di dalam sepucuk surat beliau:
"Sesungguhnya, kami telah mengambil tarekat ini dari guru kami Abdul Wahab, dan beliau telah mengambil dari Nabi Muhammad Saw. Dan aku pernah mendengar dia berkata", “Aku telah mendengar Rasulullah Saw bersabda, “Tiada aku melihat yang lebih bermanfaat daripada La ilaha illallahu muhammadur rasulullahi Sallallahu ‘alaihi wa sallam.”

Tetapi Syekh Ahmad ibn Idris telah mendapat keistimewaan brupa pngajaran dari Rasulullah Saw agar menambahkannya dengan “fi kulli lamhatin wa nafasin ‘adada ma wasi‘ahu ‘ilmullah.” Ini menyebabkan zikir itu berlipat ganda nilainya. Telah bercerita Syekh Ahmad ibn Idris: Pada suatu ketika, telah bersabda Rasulullah Saw, “La ilaha illallahu muhammadur rasulullahi fi kulli lamhatin wa nafasin ‘adada ma wasi‘ahu ‘ilmullah”. Telah aku simpan (yakni at-Tahlil al-Makhsus / az Zikr al-Makhsus) untukmu wahai Ahmad. Engkau tiada didahului oleh siapapun kepadanya.

Maka ajarkanlah ia kepada para sahabatmu supaya mreka dapat berlomba-lomba dengan orang-orang yang terdahulu (al-awa’il).” Syekh Ahmad ibn Idris Ra. brkata: Andai kata ada orang yg mengucapkan “La ilaha illallah muhammadur rasulullah” dari masa Saiyidina Àdam As hingga masa ditiupkan Sangka Kala, tapi ada seseorang yang membaca zikir fii kulli lamhatin satu kali saja, niscaya pahalanya melebihi pembacaan yang sblumnya itu.

Wallahu alam bishawab
Kelebihan Zikir Fii Kulli Lamhatin

لاَ اِلَهَ اِلاّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ فِي كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ عَدَدَ مَا وَسِعَهُ عِلْمُ اللهِ

"Tiada Tuhan selain Allah, Nabi Muhammad adalah utusan Allah, pada setiap pandangan dan nafas, sebanyak bilangan yang diliputi oleh ilmu Allah."

Telah ditulis oleh Syekh Ahmad ibn Idris di dalam sepucuk surat beliau:
"Sesungguhnya, kami telah mengambil tarekat ini dari guru kami Abdul Wahab, dan beliau telah mengambil dari Nabi Muhammad Saw. Dan aku pernah mendengar dia berkata", “Aku telah mendengar Rasulullah Saw bersabda, “Tiada aku melihat yang lebih bermanfaat daripada La ilaha illallahu muhammadur rasulullahi Sallallahu ‘alaihi wa sallam.”

Tetapi Syekh Ahmad ibn Idris telah mendapat keistimewaan brupa pngajaran dari Rasulullah Saw agar menambahkannya dengan “fi kulli lamhatin wa nafasin ‘adada ma wasi‘ahu ‘ilmullah.” Ini menyebabkan zikir itu berlipat ganda nilainya. Telah bercerita Syekh Ahmad ibn Idris: Pada suatu ketika, telah bersabda Rasulullah Saw, “La ilaha illallahu muhammadur rasulullahi fi kulli lamhatin wa nafasin ‘adada ma wasi‘ahu ‘ilmullah”. Telah aku simpan (yakni at-Tahlil al-Makhsus / az Zikr al-Makhsus) untukmu wahai Ahmad. Engkau tiada didahului oleh siapapun kepadanya.

Maka ajarkanlah ia kepada para sahabatmu supaya mreka dapat berlomba-lomba dengan orang-orang yang terdahulu (al-awa’il).” Syekh Ahmad ibn Idris Ra. brkata: Andai kata ada orang yg mengucapkan “La ilaha illallah muhammadur rasulullah” dari masa Saiyidina Àdam As hingga masa ditiupkan Sangka Kala, tapi ada seseorang yang membaca zikir fii kulli lamhatin satu kali saja, niscaya pahalanya melebihi pembacaan yang sblumnya itu.

Wallahu alam bishawab
sumber http://satoto.blogspot.co.id
Qabiltu Kyai

Postingan Populer