اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ، الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ .
Sholawat Fatih Latin :
Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammaddinil Fatihi Lima Ughliqo Wal Khotimi Lima Sabaqo, Nashiril Haqqi Bil Haqqi Wal Hadi Ila Shirotikal Mustaqim Wa Ala Alihi Haqqo Qodrihi Wa Miq Darihil Adzim...
“Ya Allah curahkanlah rahmat dan keselamatan serta berkah atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang dapat membuka sesuatu yang terkunci, penutup dari semua yang terdahulu, penolong kebenaran dengan jalan yang benar, dan petunjuk kepada jalanmu yang lurus. Semoga Allah mencurahkan rahmat kepada beliau, kepada keluarganya dan kepada semua sahabatnya dengan sebenar - benar kekuasaannya yang Maha Agung."
Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammaddinil Fatihi Lima Ughliqo Wal Khotimi Lima Sabaqo, Nashiril Haqqi Bil Haqqi Wal Hadi Ila Shirotikal Mustaqim Wa Ala Alihi Haqqo Qodrihi Wa Miq Darihil Adzim...
“Ya Allah curahkanlah rahmat dan keselamatan serta berkah atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang dapat membuka sesuatu yang terkunci, penutup dari semua yang terdahulu, penolong kebenaran dengan jalan yang benar, dan petunjuk kepada jalanmu yang lurus. Semoga Allah mencurahkan rahmat kepada beliau, kepada keluarganya dan kepada semua sahabatnya dengan sebenar - benar kekuasaannya yang Maha Agung."
Alhamdulillahirrobbil 'alamiin, Selasa Pahing, 02 Januari 2018 istighotsah ke 54 telah berlangsung dengan khusyu' meskipun malam itu hanya diikuti beberapa orang yang notabene mewakili dusun yang ada di junwangi yakni dari dusun Kenep sebagai Pemandu dan sebagian dari dusun Junwatu, Kwangen, Samben, dan Babadan Bunder.
PRA ACARA :
- Pembukaan
- Khususon ahli qubur warga Kenep dibacakan oleh H. Sujiono - dari dusun babadan Bunder
ACARA :
- ISTIGHOTSAH
- Istighotsah : H. Bustoni dari Kenep
- Yasin : Bpk. Chalimin dari Junwatu
- Tahlil & Doa : Ust. A. Suyono, S.PdI dari Kenep
- MAJELIS ILMU
- Kajian Kitab Kuning Fatkhul Qaribul Mujib yang membahas masalah syari'at / fiqih
- Tanya jawab sekitar cara beribadah yang benar sehari-hari
- REHAT, INFORMASI, SHARING
- Laporan Bendahara
- Pemasukan bulan Desember 2017 adalah Rp. 58.420.450
- Pengeluaran bulan Desember adalah Rp. 48.704.000
- SALDO AKHIR Rp. 9.716.000,-
- Khususon warga Kenep malam itu Rp. 897.000
- Laporan Pembangunan
- Meneruskan pembangunan tiang-tiang menara dan qubah dengan searah thawaf (kanan kekiri)
- Perlu dipikirkan oleh panitia mengingat dana sudah mulai menipis padahal seyogyanya pembangunan tetap harus berlanjut, karena nasehat dari Para Kyai sebaiknya ketika membangun masjid diusahakan jangan sampai berhenti karena nanti melanjutkannya akan lebih berat. Setelah mendengar masukan dari masyarakat ternyata kendala yang selama ini ada dalam penggalangan dana adalah terletak pada Penarik Dana itu sendiri. Antusiasme warga tetap ada bahkan mereka telah menyiapkan donasi mereka setiap bulan namun karena kendala tidak ada yang menarik maka donasi tersebut tidak dapat tersalurkan. Ada opini untuk menarik dana tersebut secara profesional dengan cara membentuk satgas yang nantinya bertugas menarik dana dari donatur baik berupa khususon, donatur tetap, kotak amal. Mereka diberi surat tugas dan pakaian tugas misalnya rompi serta tanda pengenal. Namun karena ini menyangkut kebijakan maka untuk melaksanakannya perlu payung hukum yang disetujui oleh Kepala Desa dan disepakati oleh Pimpinan Panitia Pembangunan.
- INFORMASI
- Kalender 2018 sudah dibagikan ke warga, namun beberapa RT yang telah menyetorkan hasilnya, perlu kesadaran dari Para RT untuk segera menyetorkan infaq kalender tersebut sambil memberikan informasi terkait pendistribusian kalender tersebut sebagai evaluasi untuk tahun 2019 yang akan datang.
- ISTIGHOTSAH KE 55 akan dilaksanakan hari Selasa Wage, 09 Januari 2019 dan bertindak sebagai pemandu adalah tokoh agama dari dusun Kwangen.
- RINGKASAN MAJELIS ILMU dengan pengasuh Ust. A. SUYONO, S.PdI
- Materi : Ilmu Fiqih / Syari'at
- Sumber referensi : Al Qur'an, Al Hadits, dan KitabFathul Qorib (Fath Al-Qarib)
Syarh dari: Kitab Matan Taqrib Abu Syujak
Judul kitab asal: Fathul Qarib Al-Mujib fi Syarhi Alfazh Al-Taqrib atau Al-Qawl Al-Mukhtar fi Syarh Ghayatil Ikhtishar (فتح القريب المجيب في شرح ألفاظ التقريب أو القول المختار في شرح غاية الإختصا)
Pengarang: Muhammad bin Qasim bin Muhammad Al-Ghazi ibn Al-Gharabili Abu Abdillah Syamsuddin (محمد بن قاسم بن محمد الغزي ابن الغرابيلي أبو عبد الله شمس الدين)
Isi pembahasan :
- Syukur
- Urutan acara keagamaan seperti pengajian, walimah, khutbah dll menurut ulama' sbb. :
- Muqodimah : Al Fatihah
- Kalimah toyibah
- Sholawat nabi
- Maqolah / Tausiyah / Pengajian
- Penutup
- Memahami hakekat hamdalah
- Puji itu ada 4 yaitu :
- Qadim 'ala Qadim : Allah kepada Allah
- Qadim 'ala huduts : Allah kepada makhluq
- Huduts 'ala Qadim : Makhluq kepada Allah
- huduts 'ala huduts : Makhluq kepada makhluq
- Makna pujian sesungguhnya untuk Allah, maka bila kita dipuji orang hendaknya disadari bahwa segala puji bagi Allah sehingga bila itu benar tidak menjadi bangga diri dan bila salah maka tidak sampai rendah diri.
- KISAH TAULADAN :
- Kisah yang disampaikan malam itu adalah rahmat & ridlo Allah melebihi segalanya
Dari Jabir bin Abdullah, dia berkata "Suatu
hari kami keluar bersama Rasulullah S.A.W. Di tengah perjalanan baginda
bersabda. "Sebentar tadi Jibril datang kepadaku, dan berkata: "Wahai
Muhammad, dahulu kala Allah mempunyai seorang hamba yang sangat soleh. Dia
beribadah kepada Allah selama lima ratus tahun. Seluruh hidupnya diabadikan
hanya kepada Allah. Dia tinggal di puncak sebuah gunung yang terletak di tengah
lautan. Luas dan tinggi gunung tersebut sekitar tiga puluh hasta (0,52 m),
sementara lautnya terbentang luas sekitar empat ribu farsakh. (+- 8 km)
Tidak jauh dari tempat dia beribadah, di kaki
gunung, keluarlah air tawar sebesar jari yang keluar dari celah-celah batu
sebagai tempatnya menghilangkan rasa haus. Di tempat tadi juga ada sepohon
delima yang setiap malam mengeluarkan buahnya. Apabila petang hari tiba, dia
turun dari puncak guung menuju kepada air tawar tadi untuk mengambil wudhu
sekaligus meminum dan memakan buah delima sebagai mengisi perutnya yang kosong.
Setelah itu dia kembali beribadah. Demikianlah rutinnya sehari-hari.
Suatu hari dia memohon kepada Allah agar
dimatikan dalam keadaan sujud, lalu Allah mengabulkan permintaannya itu. Dia
pun mati dalam keadaan sujud. Ketika dia sudah berada di hadapan Allah (pada
hari Kiamat), Allah kemudian berfirman: "Wahai hamba-Ku, masuklah ke dalam
syurga dengan rahmat-Ku,". Hamba itu menjawab, "Ya Allah, aku masuk
ke dalam syurga karena amalku, bukan karena rahmat-Mu,". Allah kembali
berfirman: "Wahai hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga dengan
rahmat-Ku,". Hamba tadi kemudian menjawab kembali, "Ya Allah, bukan karena
rahmat-Mu aku masuk ke dalam syurga, melainkan karena ibadahku. Aku habiskan
seluruh umurku hanya untuk beribadah kepada-Mu,".
Allah lalu berfirman: "Hamba-Ku ini
membandingkan nikmat yang telah Aku berikan dengan amal ibadah yang telah
dilakukannya. Ketahuilah wahai hamba, nikmat penglihatan sahaja yang Aku
berikan kepadamu itu cukup untuk membalas amal ibadahmu yang lima ratus tahun
itu, belum lagi dengan nikmat-nikmat-Ku yang lain,". Allah berfirman lagi:
"Baiklah wahai hamba, mendekatkanlah dan jawablah pertanyaan-pertanyaan-Ku
ini. Wahai hamba, siapakah yang telah menciptakanmu dari tiada?". Hamba
itu menjawab: "Engkau ya Allah." Allah kembali bertanya: "Siapa
yang memberimu kesihatan sehingga kau dapat beribadah selama lima ratus
tahun?". Hamba itu kembali menjawab: "Engkau ya Allah,".
Allah kembali bertanya: "Siapa yang
menempatkanmu di tengah lautan sehingga kau dapat beribadah dengan tenang?
Siapa pula yang telah mengeluarkan air tawar sebagai tempatmu minum padahal kau
berada di tengah lautan yang masin airnya? Siapa pula yang telah mengeluarkan
buah delima dari pohonnya yang selalu berbuah setiap hari sebagai makananmu
padahal buah itu (sepatutnya) ada setahun sekali? Siapa pula yang mematikan
ketika kau sedang sujud?" Hamba itu menjawab: "Engkau ya Allah".
Allah kembali berfirman: "Semua itu adalah rahmat-Ku, dan karenanya
(rahmat) pula Aku memasukkanmu ke dalam syurga-Ku. Engkaulah hamba-Ku yang
paling beruntung, karenanya masuklah ke dalam syurga." Hamba itu kemudian
masuk ke dalam syurga Allah.
Demikianlah sebuah kisah yang sangat bermanfaat
dan perlu kita ambil pelajaran darinya bahwa sebesar mana pun amal yang kita
lakukan, tidaklah terbanding dengan nikmat-nikmat yang telah dikaruniakanNya.
Jika kita solat seharian 24 jam sekalipun, masih tidak boleh membayar segala
nikmat yang Allah berikan. Sedangkan tangan yang mengangkat takbir dan mulut
yang membaca kalimah Allah ketika kita bersolat itu sahaja adalah pemberian
Allah. Tanpa semua itu, bukan sahaja solat, malah bernafas pun kita tak mampu.
Semoga kita sentiasa berada dalam rahmat Allah
S.W.T. Amiin.
- PENUTUP
- Acara ditutup oleh Bpk. Chalimin dengan DO'A KAFARATUL MAJELIS